IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Gubernur Makkah Pangeran Khaled al-Faisal membuka Forum Kebudayaan Makkah pada Ahad (20/1). Dalam kesempatan tersebut, dia menuntut adanya peningkatkan pengalaman ibadah bagi umat Islam yang mengunjugi tempat-tempat suci.
Dilansir Arab News pada Senin (21/1), kegiatan yang mengusung tema, 'Bagaimana Mengembangkan Kota untuk Melayani Haji dan Umrah' adalah yang pertama selama 12 tahun terakhir. Saat itu, Kerajaan membuat langkah besar dalam mengembangkan cara-cara inovatif dan kreatif meningkatkan ibadah, dan bagaimana menyambut jamaah dari seluruh dunia dengan ramah.
Menurut dia, Makkah tak boleh cepat puas dengan capaian dalam meningkatkan pengalaman jamaah di Tanah Suci. Pangeran Khaled meluncurkan empat inisiatif baru sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi haji dan umrah. Dia juga menandatangani sejumlah perjanjian sederhana antara Makkah dan beberapa perguruan tinggi Saudi, Kementerian Urusan Islam, dan Kementerian Haji dan Umrah untuk meningkatkan organisasi ibadah dan penyediaan layanan kepada jamaah.
Keempat inisiatif tersebut disusun dengan Kementerian Haji dan Umrah, termasuk mendirikan pusat pelatihan, dan meratifikasi kode etik dan perilaku untuk pegawai pemerintah yang bekerja pada layanann jamaah, memperbaiki dan meningkatkan aplikasi Yusr untuk jamaah haji dan umrah, dan mendukung Inisiatif Sadiq al-Moatamir yang melatih lebih dari satu juta sukarelawan haji.
Wakil menteri untuk Haji dan Umrah Abdul Fattah bin Suleiman Mashat menekankan pelayanan untuk jamaah adalah prioritas utama bagi Kerajaan. “Sejak awal, Arab Saudi telah melayani jamaah, itu adalah salah satu prinsip pendirian terpenting kami,” kata dia.
Karena itu, dia melanjutkan, Kementerian Haji dan Umrah bertujuan memotivasi umat Islam dan membuat ibadah lebih mudah bagi ritual haji dan umrah, serta mendorong investor membantu melayani jamaah haji. Karena itu, forum tersebut perlu memikirkan out of the box. Tujuannya, Kerajaan dapat mengadopsi langkah-langkah mengawasi semua inisiatif yang disepakati, memberikan bantuan dan konsultasi.
Forum tersebut diakhiri dengan penandatanganan sembilan perjanjian antara lembaga pemerintah dan organisasi swasta, termasuk nota kerja sama strategis antara kementerian sebagai bagian dari inisiatif pusat pelatihan haji. Ada juga perjanjian membiayai ruang parkir yang teduh, papan petunjuk pintar, dan ruang ber-AC untuk mengakomodasi jamaah haji. Selain itu, merealisasikan sejumlah perkembangan yang berkaitan dengan peningkatan infrastruktur di Makkah, Jeddah, dan di tempat lain, antara, antara lain.