Rabu 17 Apr 2019 17:50 WIB

Saudi Lakukan Pengawasan Ketat Pemondokan Calhaj

Pengawasan pemondokan dilakukan untuk memastikan kelayakan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Jamaah haji Indonesia bersiap di depan Pemondokan 604 di Hotel Rehhal Mina, Syisyah, Makkah, Sabtu (10/9) untuk menuju Arafah guna melakukan wukuf. (Republika/Didi Purwadi)
Foto: Republika/Didi Purwadi
Jamaah haji Indonesia bersiap di depan Pemondokan 604 di Hotel Rehhal Mina, Syisyah, Makkah, Sabtu (10/9) untuk menuju Arafah guna melakukan wukuf. (Republika/Didi Purwadi)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi memulai pengawasan komprehensif terhadap semua bangunan yang mengakomodasi jamaah haji di kota suci Makkah.

Hal demikian dilakukan guna memastikan kesiapan akomodasi untuk menerima para tamu Allah dalam pelaksanaan ibadah haji yang akan datang.  

Baca Juga

Direktur Departemen Pelayanan dan Akomodasi Kementerian Haji dan Umrah, Emad Rukun, mengatakan setiap unit  pemondokan yang mengajukan izin untuk mengakomodasi jamaah haji akan diperiksa secara menyeluruh sebelum diberikan izin.   

"Panitia akomodasi di kementerian memulai pemeriksaan sangat awal terhadap semua pemondokan untuk memastikan mereka siap mengakomodasi jamaah dan menyediakan jamaah layanan yang mereka butuhkan," kata Rukun kepada Makkah Daily, dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (17/4).

Sebelumnya, Rukun mengatakan komite hanya akan fokus pada langkah-langkah keamanan dan aspek konstruksi dari bangunan pemondokan tersebut. 

Namun kini, dia mengatakan bahwa pihaknya juga bahkan memeriksa handuk kertas, tempat sampah, kain penutup ranjang (bed cover), dan fasilitas lainnya. Pemeriksaan itu dilakukan sebelum bangunan tersebut dinyatakan sesuai untuk menampung jamaah.  

Sebelumnya, syarat pemberian izin tidak mencakup kebersihan atau kondisi furnitur, tempat tidur dan fasilitas lainnya. Namun sekarang, menurutnya, syarat pemberian izin juga mencakup semua aspek yang akan membuat jamaah merasa sangat nyaman. 

Rukun mengatakan, banyak bangunan di masa lalu yang tidak sepenuhnya sesuai dengan jamaah. Namun, mereka tetap diberi izin untuk mengakomodasi jamaah karena adanya kekurangan pemondokan. 

Namun berbeda dengan dahulu, dia menegaskan bahwa kini bangunan pemondokan haruslah aman, nyaman, dan harus memiliki semua layanan yang diperlukan untuk mendapatkan izin menampung jamaah haji.  

"Jika komite yakin bahwa bangunan itu cukup siap, pemondokan akan diberikan izin dan jika tidak pemilik akan diminta untuk menutupi semua celah tersebut, sebelum diizinkan untuk mengakomodasi para tamu Allah," tambahnya. (Kiki Sakinah

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement