Kamis 01 Aug 2019 18:42 WIB

200 WNI Manfaatkan Kuota Haji di Korsel, tak Perlu Mengantre

Korea Selatan mendapat kuota haji 450 jamaah tahun ini.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
WNI yang berhaji menggunakan kuota haji Korsel dilepas KBRI Seoul.
Foto: Dok istimewa
WNI yang berhaji menggunakan kuota haji Korsel dilepas KBRI Seoul.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Ellen, salah satu WNI yang berdomisili di Seoul, Korea Selatan tak bisa menyembunyikan suka citanya. Malam itu dirinya  akan berangkat ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji.

“Alhamdulilah, saya luar biasa bersyukur  bisa naik haji tahun ini. Tidak seperti rekan-rekan saya di Tanah Air, saya tidak perlu mengantre untuk berhaji. Biayanyapun relatif tak jauh berbeda dengan kalau kita berhaji dari Indonesia,” ungkap Ellen, sebagaimana keterangan pers KBRI di Seoul, Kamis (1/8).

WNI lainnya bernama, Kalfajrin Kurniaji yang telah tinggal di Busan selama empat tahun juga merasa sangat senang dengan keberangkatannya malam tersebut. “Saya tidak menyangka dan tidak dapat berkata apa-apa akhirnya mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji. Saya dimudahkan dengan tidak menunggu lama setelah mendapat ‘panggilan’ ke Ka’bah tahun ini,” ungkapnya.  

Ellen dan Kalfajrin merupakan dua dari 200 WNI yang memanfaatkan kuota haji Korea Selatan yang mencapai 450 jamaah ini, atau meningkat 100 dari kuota tahun lalu yang hanya 350 jamaah. Uniknya, semua jamaah haji Indonesia dari Korsel ini juga tetap mempertahankan tradisi berdoa bersama sebelum berangkat dan  dilepas secara resmi oleh Dubes RI.  

Pelepasan jamaah haji Indonesia di negeri ginseng tersebut dilaksanakan di  Masjid Jami Itaewon, Seoul, pada Rabu sore (31/7) sebelum mereka menuju  Bandara Incheon untuk terbang ke Arab Saudi pada malam hari. Saat melepas para jamaah haji ini, Dubes Umar mendoakan agar perjalanan para jamaah berjalan lancar, ibadah dimudahkan serta semua doa diijabah karena keberangkatan haji dilandasi  niatan dan doa yang tulus.  

“Sayapun juga mendoakan agar saudara–saudara semua kembali ke Korea dalam keadaan sehat walafiat dan dalam keadaan keimanan yang lebih tebal serta keislaman yang jauh lebih baik dari sebelumnya,” imbuh Dubes enerjik mantan Konjen RI di Los Angeles ini. 

Selain itu, Dubes Umar berpesan agar semua jamaah senantiasa menjaga nama baik Indonesia. “Senantiasa harus diingat, walaupun berangkat dari Korsel, kalian tetap warga Indonesia. Untuk itu, sikap ramah dan saling tolong-menolong serta menjaga nama baik bangsa harus dikedepankan,” pesannya.

Pesan tersebut terngiang di telinga para jamaah. “Saya punya tanggung jawab lebih karena sebagai WNI, saya juga membawa  nama Korea sekaligus punya kewajiban mencitrakan dan mengenalkan Islam yang baik kepada masyarakat Korea,” ungkap Nining, salah satu jamaah. 

photo
WNI yang berhaji menggunakan kuota haji Korsel mendapat pengarahan KBRI Seoul. Dok Istimewa

Untuk berangkat haji, WNI di Korsel  harus merogoh kantong sekitar 5.500.000 won atau setara dengan Rp 60 jutaan. Dengan dana tersebut, mereka akan mendapatkan akomodasi di hotel berbintang  yang berjarak dekat dari Ka’bah di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Bagi mereka yang sebagian besar merupakan Pekerja Migran (TKI) menunaikan ibadah haji, sudah seperti layaknya “bermuhibah" ke negeri tetangga, ringan tidak banyak beban. Selain karena pendapatan mereka yang lumayan besar, mereka juga dapat memanfaatkan kuota haji Korsel yang masih terbuka lebar setiap tahunnya.   

Islam diperkenalkan ke warga Korea baru sejak 1950-an. Saat ini  jumlah pemeluk Islam berkisar 145-160 ribu orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 50 ribu di antaranya adalah penduduk asli Korea. Sedangkan, sisanya merupakan pendatang dari Indonesia, Malaysia, Pakistan, Turki, dan negara-negara Timur Tengah.   

Peminat ibadah haji dari kalangan TKI di Korsel tiap tahun meningkat cukup pesat. Dibanding tahun lalu, jamaah calon haji tahun ini naik 30 persen. Kuota haji di Korea Selatan sebagian besar justru dipakai oleh Muslim warga negara asing yang bermukim atau punya izin tinggal di sana, termasuk warga negara Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement