Senin 26 Aug 2019 06:37 WIB

Kemenag akan Tambah Konsultan Ibadah Haji Wanita

Konsultan ibadah haji dari kalangan wanita masih sedikit.

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Nashih Nashrullah
Petugas haji mendengarkan ceramah konsultan ibadah (ilustrasi)
Foto: Republika/Erdy Nasrul
Petugas haji mendengarkan ceramah konsultan ibadah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, MAKKAH – Kementerian Agama (Kemenag) akan menambah komposisi konsultan ibadah wanita pada penyelenggaraan ibadah haji tahun depan. Tahun ini, ada 25 konsultan ibadah haji di daerah Kerja Makkah dan hanya satu yang wanita.  

Menurut Sekjen Kemenag, M Nur Kholis Setiawan, proporsi konsultan ibadah haji wanita akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. 

Baca Juga

"Kuota jamaah haji Indonesia mencapai 231 ribu, kebanyakan kaum ibu. Maka, perlu menambah konsultan ibadah perempuan," kata Nur Kholis di Makkah, Ahad (25/8).

Nur Kholis mengatakan, keberadaan konsultan perempuan sangat penting. Karena, seringkali proses konsultasi tidak melulu dengan pendekatan teori fikih semata.

Banyak hal yang tidak terungkap jika proses konsultasi dengan konsultan ibadah laki-laki. Terutama, yang terkait dengan masalah kewanitaan. 

Perempuan tentunya  membutuhkan bimbingan untuk menbedakan darah haid dan penyakit atau istihadlah misalnya, ini akan lebih nyaman jika proses konsultasi dilakukan dengan konsultan perempuan. “Jadi, sangat penting keberadaan konsultan ibadah dari perempuan," katanya. 

Memperkuat konsultan ibadah, lanjut Nur Kholis, sesuai dengan program yang dicanangkan  Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Bahwa pada  2020, pemerintah berkomitmen untuk lebih meningkatkan kualitas fasilitasi layanan bimbingan ibadah untuk jamaah.

"Saya kira layanan pendukung, baik akomodasi, transportasi, katering maupun perlindungan dan kesehatan  sudah sangat memadai. Ke depan, kualitas ibadah akan lebih difokuskan," katanya. 

Selain konsultan ibadah haji wanita, kata dia, keberadaan petugas pembimbingan ibadah lansia juga akan jadi perhatian untuk perbaikan ke depan.  

Berdasarkan data Sistem Infornasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), komposisi sekitar 214 ribu jamaah haji Indonesia yang reguler, terdiri dari 56 persen jamaah wanita dan 44 persen jamaah laki-laki. "Dari jumlah itu, sebanyak 73,5 ribu berusia 51-60 tahun. Bahkan, 62,8 ribu usianya di atas 61 tahun," tuturnya. 

Dari sisi pendidikan, sebanyak 70,2 ribu hanya lulus SD. Sementara sebanyak 24,9 ribu lulusan SMP. Jumlah jamaah yang lulus SLTA sebanyak 51,5 ribu, diploma sebanyak 12,3 ribu, sarjana sebanyak 45,2 ribu, pascasarjana (S2) sebanyak 7 ribu, dan 400 ribu lulusan S3. Ada 1,2 ribu yang tidak masuk semua kategori. "98,6 persen jemaah tahun ini belum berhaji, dan hanya 1,4 persen yang sudah berhaji," katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement