REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi akan segera mengungkap rencana untuk melanjutkan kunjungan umroh secara bertahap. Menurut sumber resmi Kementerian Dalam Negeri, hal keputusan ini didasari oleh perkembangan penyebaran Covid-19 ke depannya.
Dilansir di Argaam, Rabu (16/9), pengumuman tersebut datang menyusul perintah kerajaan yang dikeluarkan oleh Raja Salman untuk melonggarkan pengetatan di semua jalan keluar dan masuk bagi warga negara. Tak hanya itu, kerajaan berencana membuka kembali akses darat, laut, dan udara mulai 1 Januari 2021.
Pemerintah Saudi diketahui menangguhkan sementara kunjungan umrah bagi warga negara dan penduduk pada akhir Februari. Penangguhan dilakukan karena kekhawatiran akan penyebaran virus Covid-19 yang semakin menyebar.
Menurut informasi yang didapat, jamaah haji domestik akan diizinkan menunaikan ibadah haji terlebih dahulu, di tahap awal pembukaan kembali. Izin diberikan dengan pertimbangan jamaah memenuhi syarat dan ketentuan tertentu.
Salah satu syarat yang harus dipenuhi jamaah antara lain, wajib membawa sertifikat medis yang menunjukkan dirinya dinyatakan negatif virus Covid-19.
Pembukaan pintu umroh juga akan dilakukan sejalan dengan protokol pencegahan virus Covid-19. Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi disebut akan segera mengumumkan syarat dan ketentuan terkait hal ini.