Kamis 28 Jan 2021 05:05 WIB

Tradisi Mencari Mutiara Orang Arab di Kepulauan Farasan

Orang di Kepulauan Farasan Arab Saudi adalah para penjelajah lautan.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Tradisi Mencari Mutiara Orang Arab di Kepulauan Farasan. Mutiara hasil buruan warga Kepulauan farasan di Arab Saudi.
Foto:

Padahal menurut Suleiman Balaous seorang pemburu mutiara mengatakan Farasan pernah menjadi sumber utama mutiara di Arab. “Satu-satunya cara untuk memoles mutiara alami atau mengembalikan kilaunya adalah dengan mengumpulkan air hujan di wadah besar dan mencuci di dalamnya,” kata Balaous seperti dilansir Arab News.

Menurut Balaous, dengan cara itu mutiara akan mendapatkan kembali kilau aslinya dan bersinar dengan sangat indah. Balaous menjelaskan mutiara mempunyai nama yang berbeda.

Itu disesuaikan dengan ukurannya. Untuk mutiara ukuran kecil atau kira-kira lebih besar sedikit dari butiran pasir disebut dengan Dakkah.

Sedang ukuran lebih besarnya disebut Ansar. Ada juga Al Mazouri dan Al Tala yang merupakan jenis mutiara lebih besar. Sedang jenis mutiara terbesar disebut dengan Danas. Mutiara Danas ini harganya bisa mencapai 1.000-150 ribu riyal Arab Saudi.

Salah satu pedagang mutiara Farasan, Mohammed Hadi mengatakan pada zaman kuno perburuan mutiara dimulai ketika penyelam mencari tiram atau dikenal dalam bahasa lokal dengan sebutan bulbul. Untuk menentukan kualitas mutiara, biasanya para pedagang menggunakan saringan tembaga untuk memisahkan mutiara besar berukuran sedang dan kecil. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement