IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Pengembang Makkah Hotel and Towers mengaku mengalami kerugian sebesar SR 59 juta (Rp 225 miliar) selama 2020 karena penurunan jumlah peziarah di Makkah.
Makkah Construction and Development mengatakan dalam pengajuan terpisah ke Tadawul Index, bursa efek Arab Saudi, bahwa mereka tidak akan membagikan dividen karena kerugian ini. Pendapatan keseluruhan di perusahaan turun sekitar 74 persen menjadi SR 123 juta.
“Alasan rugi bersihnya adalah karena penurunan pendapatan dan tingkat hunian kamar hunian di Makkah Hotel and Towers, karena penurunan jumlah pengunjung dan jemaah, serta penutupan toko. di mal sebagai akibat dari tindakan pencegahan yang diambil oleh pemerintah untuk menghadapi pandemi virus corona,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip di Arab News, Selasa (9/3).
Arab Saudi menarik lebih dari 1,8 juta peziarah asing pada 2019 selain lebih dari 600 ribu orang yang mengunjungi Makkah dari dalam Kerajaan itu sendiri. Masuknya pengunjung tahunan mempertahankan tingkat hunian yang tinggi di beberapa hotel besar. Namun kedatangan pandemi virus corona di Kerajaan membuat pemerintah mengumumkan Juni lalu bahwa jumlahnya dapat dibatasi hanya 1.000 jamaah saja.
https://www.arabnews.com/node/1822401/business-economy