REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengatakan menyatakan pesawat P-8 Poseidon milik Amerika Serikat mulai dikerahkan dalam pencarian KRI Nanggala-402 pada Sabtu sore.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan pesawat tersebut telah tiba di Bali.
“Nanti pukul 16.00 WITA (Poseidon) akan take off dari Bali untuk melakukan pencarian,” kata Julius kepada wartawan, Sabtu.
P-8 Poseidon adalah pesawat patroli maritim multi-misi, anti-kapal selam, perang anti-permukaan, intelijen, pengawasan dan pengintaian, serta pencarian dan penyelamatan.
Menteri Pertahanan AS Lyod J Austin III juga telah berbicara dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto terkait kedatangan pesawat Poseidon.
AS juga menawarkan dukungan dan bantuan tambahan yang mungkin diperlukan untuk pencarian ini.
KRI Nanggala-402 masih dalam pencarian hingga Sabtu ini, setelah hilang kontak pada Rabu dini hari lalu.
Julius menuturkan pencarian difokuskan pada sembilan area pencarian yang berada sekitar 40 kilometer dari perairan Celukan Bawang Buleleng, Bali.
TNI sebelumnya menyatakan stok oksigen di kapal tersebut dapat bertahan selama 72 jam atau hingga Sabtu dini hari tadi.
Meski demikian, Julius meyakini 53 awak KRI Nanggala-402 bisa menghemat stok oksigen di kapal selam tersebut.
“Mereka pasti melakukan prosedur penghematan oksigen, caranya dengan tidur dan mengurangi aktivitas di dalam kapal,” kata dia.
KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan Bali pada Rabu dini hari ketika latihan penembakan torpedo.
Kapal diduga tenggelam hingga kedalaman 600-700 meter.
Kapal selam ini dibuat di Howaldtswerke Deutsche Werft (HDW) Jerman pada 1977 dan bergabung dengan TNI Angkatan Laut pada 1981.