Sebagaimana diketahui pada awal program vaksinasi, ada prioritas-prioritas yang telah ditetapkan pemerintah dan program vaksinasi berjalan menurut prioritas tersebut.Namun, di tengah jalan ada kebijakan baru muncul yakni vaksinasi gotong royong di mana perusahaan-perusahaan swasta bisa membeli vaksin yang dimiliki oleh pemerintah dengan harga tertentu untuk dipakai dalam melakukan vaksinasi ke pegawainya dengan gratis.
Sementara, masyarakat yang tidak berafiliasi dengan perusahaan-perusahaan besar atau yang masuk kategori bekerja informal atau serabutan akan semakin lama menerima vaksin.
Mereka yang bukan tergolong lanjut usia seperti ibu-ibu rumah tangga, bapak-bapak yang tidak bekerja dan orang-orang yang bekerja di sektor informal seperti tukang ojek, tidak tahu menunggu kapan giliran mendapat vaksin.
Mereka justru terbilang sulit untuk bisa dikontrol, mereka yang bekerja serabutan akan berpindah-pindah tempat untuk mencari pemasukan sehingga lebih tidak terprediksi kalau terjadi pelacakan kontak setelah ada kasus COVID-19.
Potensi mereka untuk tertular dan menularkan banyak orang jauh lebih besar dalam konteks bahwa mereka berada dalam tempat yang berbeda setiap hari.Sementara yang merupakan pedagang permanen di suatu pasar akan lebih bisa terprediksi untuk pelacakan kontak jika muncul kasus infeksi COVID-19.