IHRAM.CO.ID, Hujan yang lebat memicu tanah longsor dan banjir bandang di kamp-kamp pengungsi yang menggusur ribuan Muslim Rohingya di Bangladesh tenggara pekan ini. Menurut pejabat PBB dan pejabat lainnya mengatakan dengan curah hujan lebat lebih lanjut diperkirakan akan terjadi.
"Sedikitnya enam Rohingya, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam tanah longsor dan banjir. Sementara 15 warga Bangladesh tewas dan lebih dari 200.000 orang terdampar akibat banjir di Cox's Bazar," kata Mamunur Rashid, administrator distrik.
Hampir satu juta orang Rohingya tinggal di kamp-kamp yang penuh sesak di distrik perbatasan Cox's Bazar. Kamp ini merupakan pemukiman pengungsi terbesar di dunia, setelah mereka melarikan diri dari tindakan keras militer di negara tetangga Myanmar pada 2017.
Para pengungsi kebanyakan tinggal di gubuk-gubuk yang terbuat dari bambu dan lembaran plastik yang menempel di bukit-bukit terjal dan gundul.
Tayangan TV menunjukkan rumah-rumah yang banjir dan air berlumpur mengalir menuruni tangga dan lereng bukit dengan anak-anak bermain di air setinggi dada.“Ini seperti mimpi buruk,” kata Rohingya Rokeya Begum, menurut kantor berita Reuters.
“Hujan lebat diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari ke depan, dan dengan demikian, tantangan kemungkinan akan meningkat,” kata Manuel Marques Pereira, wakil kepala misi di Bangladesh untuk Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) PBB.
“Meskipun beberapa tindakan pengurangan risiko bencana telah diterapkan, kemacetan kamp, hujan yang berlebihan dan kualitas tanah yang buruk, membuat sangat sulit untuk mengatasi elemen-elemen tersebut,” tambahnya.