Kamis 05 Aug 2021 04:45 WIB

Sejarah di Balik Tersusunnya Kalender Hijriyah

Tersusunnya tahun baru Hijriyah dimulai dari inisiatif di zaman kekhalifahan Umar.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Awal bulan baru kalender Hijriyah didasarkan pada pergerakan bulan. Ilustrasi
Foto:

Setelah melewati proses diskusi, ada yang mengusulkan agar tahun lahir atau tahun wafat Nabi Muhammad SAW menjadi titik awal penanggalan kalender Islam. Namun, pada akhirnya diputuskan bahwa penanggalannya dimulai sejak peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah yang kemudian disebut dengan kalender Hijriyah. Konsekuensinya, penanggalan kalender tersebut diberlakukan mundur 17 tahun.

Alasan mengapa peristiwa hijrah Nabi Muhammad beserta para pengikutnya menjadi titik awal tahun Hijriyah, karena peristiwa itu adalah peristiwa besar dalam sejarah awal perkembangan Islam. Apalagi peristiwa hijrah adalah pengorbanan besar pertama yang dilakukan Nabi dan umatnya.

Disebutkan juga, bahwa tanggal 1 Muharram tahun 1 Hijriyah, jatuh pada hari Kamis tanggal 15 Juli 622 M. Penetapan ini jika berdasarkan pada pendekatan hisab karena irtifa’ hilal pada hari Rabu 14 Juli 622 M sewaktu matahari terbenam sudah mencapai 5 derajat 57 menit. Pendapat lain menyebut bahwa 1 Muharam tahun 1 Hijriah jatuh pada hari Jumat tanggal 16 Juli 622 M, dengan menggunakan pendekatan rukyat. 

Nama-nama bulan yang digunakan di dalam kalender Hijriyah telah berlaku sejak lama di kalangan kaum Quraisy pada masa kenabian. Namun ketetapan Allah menghilangkan praktik interkalasi (Nasi'). Praktik ini memungkinkan kaum Quraisy menambahkan bulan ke-13 atau lebih tepatnya memperpanjang satu bulan tertentu selama 2 bulan pada setiap sekitar 3 tahun agar bulan-bulan qomariyah tersebut selaras dengan perputaran musim atau matahari.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement