Kamis 12 Aug 2021 15:15 WIB

KH Abdullah Faqih, Rujukan Ulama dan Umara (I)

Kiai Faqih merupakan generasi kelima pengasuh Pesantren Langitan sejak 1971.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
KH Abdullah Faqih

Sebagaimana para kiai tempo dulu, Kiai Faqih juga sempat tinggal di Makkah, Arab Saudi dan belajar kepada Sayid Alwi bin Abbas al-Maliki, ayahnya Sayyid Muhammad bin Alwi al- Maliki. Selama di Arab Saudi, Kiai Faqih punya hubungan khusus dengan Sayyid Muhammad bin Alwi al-Maliki. Karena itu, setiap kali Sayyid Muhammad berkunjung ke Indonesia, selalu mampir ke Pesantren Langitan.

Setelah mendalami ilmu agama, Kiai Faqih menikah dengan Hj Hunainah dan dikaruniai 12 orang anak. Di mata para santrinya, Kiai Faqih adalah alim yang sangat sederhana, istiqamah, dan berwawasan luas. Ia tak hanya pandai mengajar, tapi juga menjadi teladan bagi ribuan santrinya.

"Istiqamahnya dan segala macamnya itu masya Allah sangat kuat betul kiai fakih di mata saya,"ujar salah satu santri KH Faqih, KH Rifki Agus Maksum kepada Republika, belum lama ini.

Pengasuh Pondok pesantren Alfalahiyyah Mlangi Yogyakarta ini pernah nyantri kepada Kiai Faqih selama enam tahun, dari 1990 sampai 1996. Selama mondok di Pondok Pesantren Langitan, kiai yang akrab disapa Gus Rifki ini juga melihat sosok Kiai Faqih sebagai alim yang sangat cinta kebersihan. 

"Kebersihan lingkungan pondok, kamar-kamar santri, dan segala macam, harus dijaga. Beliau mengontrol langsung setiap selasa pagi waktu masih sehat-sehatnya,"ucapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement