Senin 23 Aug 2021 22:40 WIB

Pengamat: AS dan Sekutunya Gagal Total di Afghanistan

AS tidak dapat membangun peetahanan yang kuat di Afghanistan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah warga Afghanistan menunggu di luar Kedutaan Pakistan untuk mendapatkan visa di Kabul, Afghanistan pada 22 Agustus 2021.
Foto:

Sayed mendesak negara-negara kawasan untuk membentuk kebijakan yang terkoordinasi dengan Cina, Rusia, Iran, dan Turki. Dia juga meminta negara tetangga Afghanistan di Asia Tengah membuat rencana yang komprehensif untuk perdamaian dan stabilitas kawasan.

Taliban mulai meningkatkan serangan dan menguasai sejumlah distrik strategis dengan cepat, setelah pasukan AS dan NATO meninggalkan Afghanistan pada Mei lalu. Pada 15 Agustus, Taliban menguasai Kabul dan mengambilalih Afghanistan untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan pejabat penting lainnya melarikan diri ke tempat yang aman di luar negeri. Sejauh ini, Taliban telah mengumumkan amnesti umum untuk pegawai negeri, dan mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan. Taliban berjanji bahwa tanah Afghanistan tidak akan menjadi batu loncatan yang merugikan negara mana pun. Rizky Jaramaya

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement