Selasa 24 Aug 2021 09:20 WIB

Aparat Tangkap Warga yang Memukul Dokter di RS Makkah

Pelaku yang berusia 40-an, dituduh menampar wajah seorang dokter wanita

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Rumah Sakit Spesialis Al Noor, Makkah
Foto: Saudi Gazette
Rumah Sakit Spesialis Al Noor, Makkah

IHRAM.CO.ID, MAKKAH -- Seorang pria Saudi ditangkap setelah menyerang dua dokter Rumah Sakit Spesialis Al-Noor di Makkah. Pelaku yang berusia 40-an, dituduh menampar wajah seorang dokter wanita yang bekerja di bagian darurat rumah sakit.

Dia juga disebut menyerang seorang dokter yang mencoba menenangkannya, sebelum dia dilumpuhkan oleh petugas keamanan rumah sakit dan menyerahkannya ke polisi.

Dilansir di Saudi Gazette, Selasa (24/8), kantor cabang Kejaksaan Umum dan Kantor Polisi Aziziyah di Makkah sedang menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh seorang pasien rawat inap di rumah sakit tersebut.

Juru bicara Kluster Kesehatan Makkah, Hatem Al-Masoudi, mengatakan para dokter diserang ketika mereka sedang melakukan tugas mereka di bagian darurat, Sabtu (21/8) lalu.

"Penyerang meminta dokter untuk melihat datanya. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter memberi tahu mereka sedang menunggu hasil tes medis, tetapi pelaku menyerang tanpa provokasi dengan menampar wajah," kata fia.

Ketika dokter lain datang untuk menenangkan si penyerang, pelaku juga melakukan serangan terhadap dokter tersebut. Untuk menyelesaikan tindakan kekerasan ini, diperlukan intervensi dari penjaga keamanan rumah sakit dan menyerahkan pelaku kepada otoritas keamanan untuk menyelesaikan prosedur hukum.

Al-Masoudi menekankan pentingnya Kluster Kesehatan Makkah memastikan keselamatan pasien dan semua staf kesehatannya. Pihaknya tidak mentolerir tindakan apa pun yang berpotensi menyakiti atau menyerang petugas medis, baik secara verbal dan fisik.

Ia juga menyebut tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk melindungi karyawan dan kadernya, serta mengambil langkah-langkah hukum untuk memastikan perlindungan hak-hak mereka dan menjamin keadilan jika terjadi kerugian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement