Ia menjelaskan, bukan saja baru bangunannya tapi struktur kepengurusannya juga sekarang langsung di bawah presiden. Selain itu program-programnya baru, jadi Masjid Istiqlal bukan hanya tempat ibadah tapi akan lebih banyak berfungsi untuk pemberdayaan umat berbasis masjid.
"(Masjid Istiqlal) ada bisnis centernya, literasi untuk milenial, pelatihan, pendidikan kader ulama dan kerjasama dengan masjid-masjid internasional, kita dipercaya sebagai ketua jaringan masjid ibukota, ketua imam-imam besar masjid sedunia," ujarnya.
Masjid Istiqlal juga menjalin kerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konjen dari seluruh dunia, dakwahnya Istiqlal diakses mereka.
"Yang paling penting kerjasama antarrumah ibadah dalam hal ini Istiqlal dengan rumah ibadah yang lain, supaya kita punya bahasa yang sama dalam rangka menciptakan kebersamaan," ujarnya.
Prof Nasaruddin menambahkan, Masjid Istiqlal akan menjadi salah satu pusat wisata religi nasional. Kalau di Turki ada Blue Mosque, maka di Indonesia ada Istiqlal. Memang Masjid Istiqlal yang terbesar di Asia sekarang ini.
"Dengan demikian Insya Allah, Istiqlal akan menjadi ikon tersendiri di republik ini," katanya.