Kamis 02 Sep 2021 09:45 WIB

Begini Respons Kesehatan Tubuh Bila Laksanakan Shalat Dzuhur

Manusia mendapatkan kondisi kontras dari semua hal pada waktu Dzuhur.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Jamaah melaksanakan sholat dzuhur di Masjid Istiqlal, Jakarta, (9/4). Pada Ramadhan tahun ini masjid Istiqlal melaksanakan sholat tarawih dengan membatasi jumlah kapasitas jamaah hanya untuk 2.000 orang atau setara 30 persen dari kapasitas masjid sebanyak 250.000 orang. Prayogi/Republika.
Foto:

Dalam riwayat lain, Nabi bersabda, “Aqiluu fa-inna as-syayathina laa taqilu,”. Yang artinya, “Ber-qailulah lah kalian karena sesungguhnya setan-setan itu tidak tidur siang,”.

Secara ilmiah dibuktikan bahwa tubuh manusia secara umum melewati masa-masa ini dengan penuh kesulitan, di mana materi kimia yang membius yang diproduksi tubuh manusia rata-rata mengalami peningkatan sehingga mendorongnya untuk tidur.

Kondisi ini biasanya terjadi setelah tujuh jam sejak waktu bangun bagi. Dalam kondisi ini, fisik sangat tidak fokus dan kurang efektif lagi. Apabila seseorang tidak memanfaatkan waktu siang hari ini untuk tidur sesaat, maka harmonisasi otot urat saraf mengalami penurunan sepanjang hari. 

Waktu di pertengahan hari ini memiliki beberapa keistimewaan. Antara lain peningkatan hormon testosteron yang mencapai klimaksnya, volume hormon adrenalin semakin meningkat, merasa lapar yang menyebabkan ketegangan atau kegelisahan, meningkatnya aktivitas jantung, hingga adanya potensi terhentinya detak jantung yang semakin meningkat antara pukul satu siang sampai pukul tiga setelah zuhur.

Perlu diperhatikan bahwa ketika seseorang menderita tekanan darah tinggi, ritme sirkadian yang dikenal pada kecepatan detak jantung, nilai tekanan darah, dan hormon-hormon katikol tidak mengalami perubahan dan aman.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement