Selasa 07 Sep 2021 04:28 WIB

Mengenal 'Imam Bersepeda'

Imam bersepeda telah menempuh jarak ribuan mil.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Bersepeda (ilustrasi)
Foto:

Mawlana Rahman mengatakan bersepeda ternyata menjadi cara yang bagus untuk menghilangkan stres. "Saya kurang tidur dan memiliki lebih banyak energi dan saya sebenarnya lebih aktif, itu adalah terapi fisik dan mental untuk melihat pedesaan di rute yang berbeda; ini adalah cara yang bagus untuk melepas lelah dari gaya hidup yang sibuk. Ini menenangkan Anda dan masalah tidak tampak seperti masalah ketika Anda berada di luar sana," ucapnya.

"Kami juga mengumpulkan uang untuk berbagai badan amal dan organisasi. Kami berencana untuk melakukan perjalanan amal Oldham ke Paris selama lima hari segera. Sebagai perkiraan, kami telah mengumpulkan sekitar 100 ribu pound untuk berbagai tujuan selama setahun terakhir," kata Mawlana Rahman.

Tidak seperti lari, yang merupakan bentuk latihan berdampak tinggi, bersepeda dianggap cukup lembut pada persendian. Menurut penelitian ditemukan bahwa orang yang bersepeda selama 30 menit atau lebih per hari memiliki risiko 40 persen lebih rendah terkena diabetes. 

"Sebelum saya mulai bersepeda, saya tidak pernah tertarik untuk mengendarai sepeda. Mengendarainya biasanya dilakukan selama akhir pekan setelah sholat subuh yang nyaman dan mudah diatur. Bersepeda membuat saya sadar tentang kesehatan saya sendiri dan betapa tidak sehatnya saya," kata Seorang anggota kelompok Imam Bersepeda, Ripon Hussain.

"Imam kami sangat menyemangati dan kami bersepeda sebagai sebuah tim dan juga menikmati kebersamaan satu sama lain. Saya mulai melakukan 20 mil dan secara bertahap membangun hingga 90 mil perjalanan," lanjut Hussain. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement