Jumat 10 Sep 2021 10:33 WIB

Sidang Serangan 9/11 Dilanjutkan Usai Ditunda 18 Bulan

Pria yang dituduh jadi dalang serangan menghadiri sidang di pengadilan militer

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
Khalid Sheikh Mohammed
Foto: AP
Khalid Sheikh Mohammed

IHRAM.CO.ID, HAVANA – Hampir 20 tahun setelah serangan 9/11, pria yang dituduh mendalangi serangan itu, Khalid Sheikh Mohammed telah muncul bersama empat terdakwa lainnya untuk menghadiri sidang pertama dalam lebih dari 18 bulan di pengadilan militer Teluk Guantánamo, Kuba.

Pengadilan terhadap lima terdakwa atas peran mereka dalam serangan 9/11 belum dimulai. Sesi yang dimulai pada Selasa adalah dimulainya kembali sidang pra-persidangan di tahun kesembilan mereka dipenjara tanpa akhir yang jelas.

Mereka telah terjebak dalam masalah prosedural dan isu sentral yang menghantui seluruh proses dan bukti dari Badan Intelijen Pusat (CIA). Sebenarnya sidang seharusnya dilakukan pada tahun 2020 tapi tertunda karena pandemi Covid-19.

Mohammed dengan janggut abu-abu khasnya yang diwarnai merah, menghadiri sidang hari Selasa dengan empat rekannya, yaitu keponakannya Ammar al-Baluchi, Walid bin Attash, Ramzi bin al-Shibh, dan Mustafa Ahmad al-Hawsawi.

Proses pra-persidangan telah berlangsung begitu lama sehingga beberapa hakim dan pengacara telah pensiun atau pindah ke pekerjaan lain yang menyebabkan lebih banyak penundaan karena penggantian mereka dipercepat dengan argumen tahun-tahun sebelumnya.

Sidang hari Selasa adalah yang pertama di bawah hakim baru, Letnan Kolonel Matthew McCall yang ketujuh untuk memimpin kasus ini. McCall pertama kali ditugaskan untuk kasus ini hampir setahun yang lalu. Namun, jaksa menolaknya dengan alasan dia tidak memiliki pengalaman dua tahun yang diperlukan.

Dilansir The Guardian, Rabu (8/9), sebagian besar sidang diisi oleh pertanyaan pengacara pembela McCall tentang kualifikasinya dan hubungannya dengan hakim dan pengacara lain dengan keterlibatan masa lalu dalam kasus ini. McCall yakin otoritas komisi militer yang menjalankan pengadilan, menginginkan hakim yang relatif junior sehingga risiko pensiunnya di tengah-tengah proses persidangan akan lebih kecil.

“Tidak ada yang menginginkan itu lagi,” kata McCall menurut laporan dari ruang sidang.

Seperti Barack Obama, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk menutup kamp Teluk Guantanamo tapi menghadapi beberapa tantangan yang sama. Yakni, menemukan negara yang akan menerima 39 narapidana yang tersisa dan pengadilan 9/11 yang menemui jalan buntu, dan terjebak dalam pra-persidangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement