Hal ini mengisyaratkan bahwa setiap pekerjaan harus dimulai dengan sesuatu yang bersih karena shafa berarti bersih, sehingga bisa mencapai marwa yang berarti menuai atau memanen. Tujuh kali pengulangan mengandung hikmah agar manusia tidak mudah putus asa dalam berusaha. Air yang di cari oleh Siti Hajar dan keluarnya dari kaki Ismai alaihis salam mengandung isyarat bahwa kadang orang tua yang berusaha, namun Allah berikan rejekinya melalui anak. Itulah kisah air zam- zam yang fenomenal.
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍ ۙ
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh." (QS Al Hajj: 27)
Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Ibrahim alaihis salam untuk menyeru manusia berhaji. Nabi Ibrahim alaihis salam bertanya tentang bagaimana cara menyerunya. Namun Allah menerangkan bahwa kewajiban Nabi Ibrahim alaihis salam hanya menyeru atau memanggil saja. Yang akan mendatangkan mereka adalah Allah SWT.
Sebuah hadis Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah menyebutkan, "Wahai manusia, telah diwajibkan atas kalian berhaji maka berhajilah."
Pada peristiwa Nabi Ibrahim alaihis salam mendialogkan perintah berqurban terjadi dialog yang sangat baik antara Nabi Ibrahim alaihis salam dan Ismail kecil alaihis salam. Hal ini menunjukkan keshalihan seorang anak dari didikan orang tua yang shalih. Peristiwa penggantian Nabi Ismail dengan qibas pada peristiwa qurban menunjukkan kemudahan Allah dan pengutamaan kemanusiaan.