Senin 13 Sep 2021 14:14 WIB

Ketika Adzan Berkumandang Pertama Kali

Adzan pertama kali dikumandangkan di Madinah pada tahun pertama Hijriyah

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Muazin mengumandangkan Adzan. (ilustrasi)
Foto:

Adapula yang mengusulkan supaya ditiup terompet dan menyalakan api di bukit yang tinggi seperti yang biasa dilakukan oleh pemeluk agama Yahudi. Ada lagi yang mengusulkan supaya dibunyikan lonceng seperti yang biasa dilakukan oleh orang Nasrani. 

Namun semua usulan itu ditolak oleh Nabi Saw. Kala itu Nabi Saw mengganti usulan itu dengan lafal asshalatu jami'ah (marilah sholat berjamaah). Umar bin Khathab kemudian memberikan usul agar ditunjuk seseorang yang bertindak sebagai pemanggil kaum Muslim untuk sholat pada setiap masuknya waktu sholat. 

Saran itu kemudian diterima oleh semua orang dan Nabi Saw sendiri. Akan tetapi, pada suatu kesempatan, kalimat yang diusulkan Nabi Saw itu diganti dengan kalimat tauhid seperti yang dikumandangkan saat ini. 

Abu Daud mengisahkan bahwa Abdullah bin Zaid berkata, "Ketika cara memanggil kaum Muslimin untuk sholat dimusyawarahkan. Suatu malam dalam tidurku aku bermimpi. Aku melihat ada seseorang sedang menenteng sebuah lonceng. Aku dekati orang itu dan bertanya kepadanya apakah ia ada maksud menjual lonceng itu. Aku pun berkata padanya, 'Wahai hamba Allah, apakah engkau menjual lonceng itu?' Dia berkata, 'Apa yang akan engkau lakukan dengannya?' Maka kujawab: 'Kami akan gunakan lonceng itu sebagai panggilan sholat.' Dia pun berkata, 'Mau engkau kuberi tahu (panggilan) yang lebih baik dari (bunyi lonceng) itu?' Dan aku menjawab, 'Ya!' Lalu dia berkata lagi dan kali ini dengan suara yang amat lantang:

 

- Allahu Akbar Allahu Akbar

- Asyhadu alla ilaha illallah

- Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah

- Hayya 'alash shalah

- Hayya 'alal falah

- Allahu Akbar Allahu Akbar

- La ilaha illalah

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement