Kamis 16 Sep 2021 04:40 WIB

Geliat Komunitas Muslim di Chili

Chili memiliki lebih dari 13 masjid dan pusat Islam.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim Latin (ilustrasi)
Foto:

Chili memiliki salah satu populasi Muslim yang lebih kecil di wilayah tersebut. Terlepas dari ukurannya, Muslim Chili mencerminkan keragaman yang signifikan. Dalam banyak hal, mereka adalah mikrokosmos dunia Muslim. Di ibu kota Santiago, di mana mayoritas Muslim tinggal, komunitas terbesar terikat dengan Mezquita as-Salaam (masjid). 

Didirikan pada tahun 1989, Mezquita as-Salaam hari ini buka setiap hari untuk sholat dan menyelenggarakan semua acara Islam termasuk pesta malam selama bulan Ramadhan dan makan bersama untuk festival Idul Fitri. Masjid tersebut saat ini dikelola oleh Jamaah Tabligh, sebuah gerakan misionaris Muslim global, yang memberikan sebagian besar instruksi Islam dan memberikan ceramah utama dalam bahasa Spanyol dan Arab untuk shalat Jumat.

Jamaah Tabligh juga mengirim mualaf Muslim Chili ke luar negeri untuk belajar Islam dan membawa mereka pada kunjungan keagamaan di seluruh Amerika Latin sebagai bagian dari misi mereka untuk mengingatkan umat Islam untuk mematuhi tradisi Islam.

Mezquita as-Salaam adalah ruang komunal yang beragam. Terlepas dari afiliasi resminya dengan Jamaah Tabligh, Muslim Chili berasal dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Banyak dari mereka adalah mualaf asli Chili, seperti Khadijah, yang memeluk Islam sekitar satu dekade lalu.

Dia menemukan Islam melalui pencarian online-nya sendiri dan datang ke masjid hanya setelah memutuskan ingin bergabung dengan agama tersebut. Khadijah tidak mengidentifikasi dengan pendekatan Jamaah Tabligh dan malah berpartisipasi dalam lingkaran studi dengan mualaf Chili dan beberapa wanita Muslim Arab yang menghadiri masjid. 

Bersama-sama, mereka berlatih membaca Alquran, mempelajari Alquran dan hadits, membahas etika Islam, dan berbagi ide untuk resep halal. Bagi Khadijah, masjid adalah ruang penting untuk terhubung dengan Muslim Chili lainnya dan melepaskan diri dari pengalamannya sebagai minoritas.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement