IHRAM.CO.ID, KABUL -- Hukuman eksekusi dan amputasi akan diberlakukan kembali pemerintahan baru Taliban. Salah satu pendiri Taliban, Mullah Nooruddin Turabi, mengungkap hukuman tersebut masih dibahas apakah akan dilaksanakan di depan umum atau tidak.
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, Turabi memperingatkan dunia agar tidak ikut campur dengan pemerintahan Taliban di Afghanistan saat ini, termasuk perihal hukum. “Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion, tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukum mereka dan hukuman mereka,” katanya, Kamis (23/9).
Saat berkuasa pada tahun 1996-2001, Taliban berlakukan hukuman di hadapan orang banyak di sebuah stadion. Ia menekankan, tidak akan ada pihak yang akan “mendikte” perihal bagaimana seharusnya Taliban menerapkan hukum di Afghanistan.
“Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Alquran,” ucap Turabi.
Turabi mengatakan, kali ini, hakim, termasuk wanita, akan mengadili kasus-kasus kejahatan. Namun ia menekankan dasar hukum Afghanistan adalah Alquran. Dia mengatakan hukuman eksekusi dan amputasi akan dihidupkan kembali. “Pemotongan tangan sangat diperlukan untuk keamanan,” ujarnya.