Jumat 01 Oct 2021 10:48 WIB

Populasi Muslim Meningkat di AS Selama Dua Dekade Terakhir

Peningkatan ini dipengaruhi oleh dua faktor.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah umat Muslim melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar)
Foto:

Studi lanjutan mereka pada tahun 2011 menemukan bahwa jumlah masjid telah bertambah menjadi 2.106, dan versi 2020 menemukan 2.769 masjid, lebih dari dua kali lipat jumlah dari dua dekade sebelumnya.

Di samping pertumbuhan populasi mereka, umat Islam kini lebih banyak unjuk diri  di ruang publik. Misalnya, pada tahun 2007, Kongres ke-110 menyertakan anggota muslim pertama , Rep. Keith Ellison, D-Minn. Kemudian pada periode itu, Kongres mendudukkan perwakilan Muslim kedua, Rep. Andre Carson, D-Ind. 

Kongres ke-117 saat ini memiliki bertambah dua muslim bersama Carson, perempuan muslim pertama yang memegang jabatan tersebut. Reps Ilhan Omar, D-Minn, dan Rashida Tlaib, D-Mich, pertama kali terpilih pada 2018.

Namun dengan jumlah mereka yang meningkat, umat Islam justru semakin lebih banyak menghadapi lebih banyak diskriminasi. Pada tahun 2017, selama beberapa bulan pertama pemerintahan Trump, sekitar setengah dari orang dewasa Muslim Amerika (48 persen) mengatakan bahwa mereka secara pribadi mengalami beberapa bentuk diskriminasi karena agama mereka pada tahun sebelumnya.

Ini termasuk berbagai pengalaman, dari orang-orang yang bertindak mencurigakan hingga diancam atau diserang secara fisik. Pada tahun 2011, sebagai perbandingan, 43 persen orang dewasa muslim mengatakan mereka memiliki setidaknya satu dari pengalaman ini, dan 40 persen mengatakan ini pada tahun 2007.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement