Selasa 19 Oct 2021 05:06 WIB

Syekh Ihsan Dahlan Al-Jampesi Dai yang Produktif (I)

Seiring kesukaannya menyantap aneka bacaan, tumbuh pula hobi menulis dalam dirinya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ulama tempo dulu mengajar para santrinya.
Foto:

Beberapa sumber menyebut, ulama yang produktif berkarya itu cukup bandel saat masih belia. Orang-orang pun memanggilnya 'Bakri'. Kegemarannya waktu itu ialah menonton wayang sambil ditemani segelas kopi dan rokok.

Hobinya itu cukup mengkhawatirkan pihak keluarga. Takutnya, pemuda itu tergoda lebih jauh, semisal ikut bermain judi bersama muda-muda yang sudah nakal. Dan, yang dicemaskan kemudian sempat terjadi.

Ia kedapatan berjudi bersama beberapa remaja. Karena merasa piawai, anak muda ini cukup sukar dibetulkan walaupun sudah dinasihati berkali-kali. Kebiasaan buruk itu tak juga ditinggalkannya.

Hingga suatu hari, ayahnya mengajak dia berziarah ke makam seorang ulama bernama KH Yahuda. Sang almarhum juga masih ada hubungan kerabat dengan bapaknya. Di depan makam tersebut, ayahnya berdoa, memohon kepada Allah agar putranya itu diberikan hidayah dan insaf.

Jika dirinya masih saja melakukan perbuatan judi tersebut, lebih baik ia diberi umur pendek agar tidak membawa mudharat di tengah umat dan masyarakat. 

Selepas berziarah itu, suatu malam Ihsan muda bermimpi didatangi seseorang yang berwujud seperti kakeknya. Sosok ini membawa sebuah batu besar. Dan, siap-siap benda keras itu hendak dilemparkan ke arah kepalanya.

''Hai cucuku, kalau engkau tidak menghentikan kebiasaan burukmu yang suka berjudi, aku akan lemparkan batu besar ini ke kepalamu," kata kakek tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement