Jumat 29 Oct 2021 19:02 WIB

Tekad Pelajar Perempuan Afghanistan Terus Belajar

Taliban membatasi akses pelajar perempuan untuk belajar.

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Pelajar putri Afghanistan
Foto:

Namun, jika pemisahan ruang kelas tidak memungkinkan, Haqqani mengindikasikan bahwa pengajaran dapat dilakukan melalui streaming atau televisi sirkuit tertutup. Beberapa universitas swasta di Afghanistan telah dibuka kembali, sedangkan universitas negeri tetap ditutup.

Seorang mahasiswa psikologi, Aisa berharap dapat menggunakan gelarnya untuk membantu kesehatan mental anak muda Afghanistan. Aisa akan memulai kuliah di bidang ilmu kesehatan di University of the People, yaitu sebuah organisasi berbasis di AS yang menyediakan kursus online untuk siswa di seluruh dunia yang menghadapi hambatan untuk mengenyam pendidikan tinggi. Universitas menawarkan 1.000 beasiswa kepada wanita Afghanistan yang tidak bisa lagi mengakses pendidikan.

“Tanpa beasiswa ini saya tidak punya kesempatan, dan masa depan saya hancur.  Ini kesempatan terakhir saya untuk mendapatkan gelar. Lebih aman bagi wanita sepertiku untuk belajar di bawah tanah," kata Aisa, yang namanya diubah untuk melindungi identitasnya. 

University of the People mengatakan, mahasiswa hanya membutuhkan smartphone atau tablet untuk mengambil salah satu dari empat program yaitu bisnis, pendidikan, ilmu komputer, dan ilmu kesehatan. “Para wanita ini tidak memiliki alternatif selain pendidikan secara daring. Sebagian besar tidak bisa keluar negeri. Kami mencoba memberi mereka harapan,” kata Presiden University of the People, Shai Reshef. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement