Dia mengungkapkan, ketika menjabat Wali Kota Kota Davao pernah berkomentar tak pantas terkait Paus Fransiskus. Baru-baru ini, dia telah mengalihkan perhatiannya ke Muslim Filipina tetapi dengan nada yang lebih positif. 

Duterte menyatakan berjanji akan membangun masyarakat yang melampaui hambatan agama, politik dan budaya.' Salah satunya dengan merangkul komunitas Muslim untuk berperan. 

Melalui imigrasi, agama-agama Filipina memiliki jangkauan global. Pada 2019, lebih dari empat juta orang Filipina menyebut Amerika Serikat sebagai rumah mereka. Tersebar di seluruh negeri, komunitas tersebut telah menemukan cara untuk mempertahankan identitas budayanya sambil berintegrasi ke dalam masyarakat Amerika.  

"Namun, Muslim Filipina belum diberi ruang yang sama.  Ukuran kecil kelompok di Filipina tercermin di AS, sehingga sulit untuk menentukan berapa banyak orang Filipina Amerika yang diidentifikasi sebagai Muslim.  Populasi sederhana dan penekanan pada Katolik telah menciptakan kurangnya perwakilan Muslim di ruang Amerika Filipina. Orang Filipina di Amerika sudah berjuang untuk mengekspresikan identitas mereka, sehingga subkelompok harus bekerja lebih keras untuk kesempatan yang sama," papar McNulty.

Terlepas dari hubungan mereka yang mengakar di AS, komunitas Filipina jarang mendapat sorotan. Terlepas dari selebritas atau rantai makanan cepat saji sesekali, yaitu Jollibee, budayanya diunggulkan. Salah satu cara orang Filipina Amerika dapat merayakan budaya mereka adalah melalui tradisi keagamaan. 

Di sisi lain, Muslim Filipina tidak mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengekspresikan diri.  Ada sedikit representasi di ruang Amerika, media, atau lainnya.  

Ikuti Whatsapp Channel Republika