Rabu 24 Nov 2021 14:44 WIB

UEA Mulai Tawarkan Paket Khusus Umroh Akhir Pekan

Operator umroh dan haji UEA sudah mulai menerima permintaan perjalanan

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Jamaah Umroh melakukan tawaf selama musim pandemi Covid-19.
Foto:

Pemilik usaha perjalanan lainnya, Mohamed Abdul Mohsin, mengatakan mereka mengkhususkan diri dalam menyelenggarakan program umrah akhir pekan. Paket perjalanan ini disebut sangat diminati pasar.

"Umroh Akhir Pekan" dilakukan tidak lebih dari tiga hari. Perjalanan biasanya dimulai Kamis setiap minggunya dan kembali saat Sabtu, dengan harga rata-rata 1.700 dirham per orang.

Khalid Al Sunosi, operator umroh lainnya, mengatakan mereka sering mengadakan kampanye kesadaran untuk membimbing masyarakat yang ingin menunaikan ibadah umroh.

Seiring dengan semua informasi Covid-19 yang relevan, mereka juga memberi tahu pelancong jika paspor mereka wajib berlaku selama lebih dari enam bulan. Mereka juga diminta menyerahkan foto pribadi, serta mendapatkan visa umroh untuk memasuki wilayah Saudi (untuk ekspatriat).

Seorang pejabat penyelenggara umroh Al Madani mengatakan program tersebut juga mendidik jamaah tentang tugas-tugas pencegahan tambahan. Di antaranya, tindakan pencegahan yang harus mereka ikuti sebelum meninggalkan negara asal maupun Arab Saudi.

Operator perjalanan juga menekankan validitas data kesehatan jamaah umroh. Hal ini dilakukan mengingat mereka bertanggung jawab atas integritasnya.

Seorang peziarah yang berniat melakukan umroh pada 1 Desember, Mona Ali Ahmed, mengatakan dia senang saat mengetahui Arab Saudi telah dibuka kembali untuk jamaah dari seluruh dunia.

"Kami sudah menunggu keputusan ini sejak penurunan kasus Covid-19. Setelah diumumkan, kami langsung mendaftar ke operator karena mereka mempermudah prosedur untuk melakukan ritual," ujar dia.

Peziarah umroh lainnya, Huda Ahmed, mengatakan merasa senang bisa pergi umroh. Dia telah memimpikannya selama bertahun-tahun, dimana awal rencana akan berangkat pada 2019 ketika pandemi membuat ia harus menunda rencananya.

“Ketika otoritas Saudi telah mengumumkan dimulainya kembali penerimaan jamaah umroh, saya segera mengajukan permintaan kepada operator umrah untuk memfasilitasi perjalanan saya," lanjutnya.

Seorang peziarah lainnya, Sana Khan, mendesak pemerintah Arab Saudi untuk menyetujui vaksin Sinopharm tanpa dosis booster. Meskipun dia senang bisa pergi umroh, di sisi lain ia kecewa mengetahui beberapa kerabatnya tidak bisa ikut karena status vaksinasi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement