Tak hanya itu, ia lantas mengatakan umat Islam secara serius dipilih untuk dilecehkan oleh pasukan keamanan. Berdasarkan pengalamannya, ia mengalami diskriminasi saat hendak mengurus hak administratif harta orang tuanya.
"Di pintu gerbang, polisi mengizinkan semua orang masuk dengan tasnya. Tetapi ketika saya melangkah maju, dia mengosongkan semua isi tas saya di lantai. Setelah itu, dia masih menolak saya masuk gedung karena saya memegang sebuah tas. Saya lantas menyadari saya masih mengenakan peci saat itu. Saya pergi begitu saja karena mereka bisa menembak saya dan mengklaim mereka menembak seorang teroris,” katanya
Dalam sebuah petisi kepada Komisi Hak Asasi Manusia Uganda, Pusat Keadilan Muslim dan Jaringan Pengacara Kepentingan Umum meminta komisi tersebut untuk membuka penyelidikan, mendengar dan membuat perintah, serta mengeluarkan laporan tentang dugaan pembunuhan di luar hukum terhadap warga Uganda oleh pasukan keamanan.
Umar Nyanzi mengatakan mereka ingin komisi menyelidiki ancaman terorisme Islam. Dia mengatakan, Islam adalah agama damai dan meminta badan keamanan berhenti menghubungkan Muslim dengan teroris.