IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Imdadun Rahmat, menerangkan, nilai-nilai HAM dan ajaran Islam seleras. Argumentasinya karena sama-sama menjunjung tinggi martabat manusia.
"Dalam Islam memuliakan manusia, ketinggian martabat manusia tinggi dibandingkan dengan makhluk lain," kata Imdadun dalam webinar Internasional On Human Rights in Various Perspectives (Islam, UDHCR and Indonesia) and The Launching of The MUI Human Rights School yang digelar Komisi Hukum dan HAM MUI, Rabu (15/12).
Ia menerangkan, ada beberapa pandangan mengenai HAM dan ajaran Islam yang berhasil dikelompokkan berdasarkan bacaan dan pengalaman sebagai aktivis HAM. Pertama, ada kelompok yang mengatakan bahwa Islam selaras dengan HAM Internasional dengan melalui pendekatan yang harmonis dan progresif.
"Dengan cara pendekatan yang progresif yang berusaha untuk mencari titik temu antara hak asasi manusia dengan syariat Islam," ujar Imdadun yang pernah menjabat Ketua Komnas HAM RI periode 2016-2017.
Ia menjelaskan, yang kedua, ada kelompok radikal dan ekstrem yang memandang bahwa HAM Internasional adalah konsep kufur yang harus ditempa, dipetan, dan dipola. Mereka juga memandang yang berasal dari barat adalah kafir.