Jumat 17 Dec 2021 15:15 WIB

Muslim Dituntut Disiplin Menjalankan Ajaran Islam

Setiap Muslim dituntut displin menjalankan ajaran Islam.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Seorang anak membaca Alquran. Ilustrasi Muslim. Ilustrasi anak Muslim.
Foto:

Kombes Pol (Purn) Agil menerangkan, asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat di atas terkait dengan seorang sahabat yang dulunya beragama Yahudi. Ia bukan hanya sudah menjadi Muslim, tapi juga sudah menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam dan ia rasakan kenikmatan sebagai seorang Muslim.

Karenanya, ia berusaha agar anaknya yang sudah dewasa juga masuk Islam. Ia pun mengajak, menasehati, membujuk sampai memerintah agar anaknya itu masuk Islam. Namun anaknya tetap tidak mau, sampai akhirnya ia memaksa anaknya itu untuk masuk Islam.

"Ketika sudah sampai pada tingkat pemaksaan, maka turunlah ayat ini yang melarang kaum Muslimin memaksa orang kafir untuk masuk agama Islam, meskipun anaknya sendiri," ujar Kombes Pol (Purn) Agil dalam khotbahnya di Masjid Istiqlal.

Namun, ketika seseorang sudah menyatakan diri masuk ke dalam Islam, ia sebenarnya bukan dipaksa, tetapi dituntut untuk disiplin dalam Islam. Manusia diciptakan Allah SWT mempunyai dua potensi, potensi positif dan negatif. Kedua potensi ini selalu berjalan seiring selama hayat di kandung badan. 

Namun pada akhirnya sangat tergantung dari faktor internal dan eksternal mana yang paling mendominasi. Dua potensi karakter tersebut adalah fitrah manusia yang tidak mungkin dapat dihilangkan sepanjang hayat.

Karakter positif itu mendorong manusia ke arah ketakwaan dan kebahagiaan, sedangkan karakter negatif mengarahkan manusia ke arah fujur dan perilaku tidak terpuji yang pada akhirnya akan disesali.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement