Petisi tersebut telah menerima lebih dari 43 ribu penandatangan dan dibagikan secara luas di media sosial.
Amandemen tersebut, yang diusulkan oleh kelompok sayap kanan Les Republicains, termasuk referensi khusus tentang jilbab yang dipilih oleh banyak wanita Muslim untuk dipakai di depan umum. Dikatakan bahwa jilbab dapat membahayakan keselamatan atlet, dan bahwa netralitas diperlukan dalam olahraga.
Pemerintah Prancis memilih menentang amandemen, yang belum diadopsi. Para juru kampanye telah menolak klaim netralitas, dengan alasan bahwa badan sepak bola FIFA telah mengizinkan pemakaian tutup kepala, dan Prancis adalah satu-satunya negara yang berusaha untuk melarangnya.
Pada Selasa (1/2) menandai Hari Jilbab Sedunia tahunan, yang oleh beberapa pengguna media sosial dan kelompok kampanye dikaitkan dengan kampanye untuk mendukung atlet berhijab di Prancis.
Pada Senin (31/1), komite gabungan para deputi dan senator bertemu untuk membahas amandemen tersebut. Anggota parlemen tidak dapat mencapai konsensus tentang masalah ini, dan Majelis Nasional akan bertemu lagi akhir pekan ini.