“Kita harus terus memobilisasi sehingga tidak ada kemungkinan untuk mundur,” kata Les Hijabeuses, bereaksi terhadap perkembangan tersebut. “Kita harus terus melakukan mobilisasi untuk mengingatkan bahwa perempuan berhijab tidak terima distigma, didiskriminasi dan dikucilkan.”
Pekan lalu, pengguna media sosial mengecam Vogue France atas apa yang mereka gambarkan sebagai kemunafikannya setelah majalah tersebut menerbitkan gambar seorang model yang mengenakan jilbab dan memuji penampilannya, meskipun Prancis membatasi hijab.
Kontroversi tersebut mengikuti "RUU separatisme" yang kontroversial tahun lalu, yang secara efektif melarang anak perempuan di bawah usia 18 tahun mengenakan jilbab di ruang publik.
RUU yang berjudul "Memperkuat Prinsip Republik", memicu kemarahan di media sosial dan memicu kampanye "lepaskan jilbab saya".