IHRAM.CO.ID, MANAMA – Pemesanan untuk pelaksanaan ibadah umroh menunjukkan peningkatan tajam di Bahrain. Antusias ini datang menyusul keputusan Arab Saudi melonggarkan aturan Covid-19 untuk pelancong yang datang.
Menurut perusahaan perjalanan dan umroh berlisensi di Bahrain, kondisi ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan semakin dekatnya bulan suci Ramadhan.
Akhir pekan kemarin, Arab Saudi semakin melonggarkan pembatasan perjalanan untuk pengunjung yang sudah divaksinasi. Karena keputusan ini, para pelancong yang terbang ke Bahrain tidak perlu lagi melakukan PCR sebelum keberangkatan atau tes antigen pada saat kedatangan.
Aturan baru juga berarti menyebutkan penggunaan masker tidak lagi diperlukan saat berada di tempat-tempat terbuka. Selain itu, Arab Saudi juga melonggarkan kebijakan jaga jarak sosial.
Country Head Akbar Travels, Raju Pillai, mengatakan pemesanan perjalanan umroh meningkat tajam karena pelonggaran pembatasan Covid. Dia mengharapkan kenaikan ini berlangsung terus menerus selama bulan suci Ramadhan.
Status Online Travel Agency (OTA) yang berlaku menjadikan perusahaan ini sebagai salah satu dari 28 platform perjalanan eksklusif yang diakui oleh pemerintah Arab Saudi.
Raju mengatakan meski ada peningkatan pemesanan, namun kehati-hatian masih berlaku untuk semua pelancong di wilayah ini dan sekitarnya.
“Meskipun ada lonjakan jumlah pemesan, faktor Covid dan konflik Rusia-Ukraina membuat banyak jamaah yang menunda rencana perjalanan mereka,” kata dia dikutip di //News of Bahrain//, Rabu (9/3/2022).
Kementerian Haji dan Umroh Saudi juga mengumumkan anak-anak yang divaksinasi lengkap diizinkan memasuki Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Persyaratan usia minimum untuk izin melalui aplikasi Umrahna dan Tawakkalna adalah lima tahun.
Sejauh ini, kementerian melaporkan mereka telah mengeluarkan lebih dari 29,4 juta izin ke Masjidil Haram selama tujuh bulan terakhir. Selama periode yang sama, lebih dari 3,7 juta izin diberikan kepada jamaah Masjid Nabawi.
“Dua tahun lalu, umroh ditutup karena pandemi, dan sekarang terbuka untuk semua orang.” kata Menteri Haji dan Umroh Saudi, Dr Tawfiq Al Rabat.
Langkah-langkah jarak sosial di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan masjid-masjid lainnya akan ditangguhkan, termasuk di semua fasilitas umum, kegiatan dan acara terbuka maupun tertutup. Masker harus dipakai di dalam masjid dan fasilitas dalam ruangan lainnya.
Selain itu, penumpang yang tiba di Bahrain tidak lagi diharuskan untuk menunjukkan hasil tes PCR atau tes antigen cepat. Mereka yang tiba di Bahrain dengan visa kunjungan diharuskan memiliki asuransi kesehatan untuk menutupi biaya perawatan Covid-19 yang timbul selama mereka tinggal di Bahrain.
Langkah-langkah karantina institusional dan rumah untuk penumpang yang tiba di Bahrain juga telah dicabut.
Sumber: newsofbahrain