Rabu 23 Mar 2022 17:00 WIB

Shalahuddin al-Ayyubi, Sang Pembebas Baitul Maqdis (I)

Kemenangan Muslimin dalam Perang Hattin pada Juli 1187 mengawali pembebasan itu.

Salahuddin al-Ayubi atau Saladin (ilustrasi).
Foto:

Namun, Shalahuddin bertindak layaknya sang pembebas sejati. Ia membawakan perdamai an bagi kaum Kristen yang berkumpul ketakutan di Yerusalem. Hanya pasukan Salib yang di haruskannya untuk meninggalkan kota dengan membayar sejumlah denda.

Betapapun begitu, sang sultan masih saja melonggarkan kewajiban pembayaran tebusan setelah menyaksikan kesengsaraan janda dan anak-anak para tawanan perang. Bahkan, cukup banyak prajurit Kristen yang dibebaskannya sama sekali sehingga dapat kembali ke Eropa tanpa disakiti.Adapun penduduk lokal Yerusalem yang beragama Nasrani tidak diganggunya sama sekali. Mereka dibebaskan untuk tetap tinggal di kota ini.

Untuk memastikan proses eksodus berjalan lancar, Shalahuddin memerintahkan semua pintu benteng ditutup kecuali satu gerbang utama. Di sana, prajuritnya memeriksa dengan teliti identitas setiap person yang keluar dari kota tersebut. Usai September 1187, seluruh Baitul Makdis sudah dikendalikan sang sultan.Hari Jumat, 12 Oktober 1187, dilaksanakanlah shalat Jumat yang amat bersejarah. 

 

Mulai saat itu, azan kembali berkumandang dari Baitul Makdis. Masjid suci itu kemudian dibersihkan dari berbagai simbol non-Islam, termasuk salib yang selama kurang lebih 90 tahun terpasang di pucuk Qubbat ash-Shakhrah (Kubah Batu).

sumber : Islam Digest
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement