IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran, Ustadz Syahrullah Iskandar menjelaskan bahwa kebahagiaan bersifat subyektif tergantung dari sudut pandang dan kebutuhan yang dikehendaki seseorang. Sedang kebahagiaan (Sa'adah) yang hakiki akan ditemukan seorang hamba di akhirat. Kebahagiaan hakiki adalah kesenangan yang tiada akhir. Sedang kebahagiaan dunia semuanya berbatas.
Lebih lanjut ustaz Syahrullah mengatakan Imam Al Ghazali membagi jenis kebahagiaan kepada beberapa bentuk.
Pertama, kebahagiaan ukhrawi.
Inilah kebahagiaan yang sifatnya kekal, tak berbatas, dan tidak bisa diprediksi manusia.
Kedua, kebahagiaan jiwa.
Misalnya tetap berada pada kebenaran sesuai petunjuk agama, dan ada perasaan untuk selalu menjauhi hal-hal yang dilarang oleh agama, maka itu merupakan sebuah kebahagiaan jiwa.
Ketiga, kebahagiaan jasmani.
Misalnya hidup keadaan sehat, tidak sakit, memiliki tampang yang rupawan atau cantik, maka hal tersebut merupakan kebahagiaan jasmani.
Keempat, kebahagiaan yang sifatnya eksternal dari diri.
Misalnya bahagia memiliki keluarga, bahagia memiliki harta.
Kelima, kebahagiaan taufik.
Yakni ketika Allah menurunkan hidayahnya pada seorang hamba sehingga bisa mendekatkan diri pada Allah.
Selain itu, ustaz Syahrullah menjelaskan Imam Ghazali juga berpendapat bahwa kebahagiaan itu bertumpu pada tiga hal.