IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Direktorat Layanan Haji Dalam Negeri Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (Kemenag) mengingatkan calon jamaah haji agar segera mendapatkan vaksin lengkap. Yakni vaksin Covid-19 dosis lengkap dan vaksin meningitis bagi yang belum divaksin meningitis.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab, berpesan kepada seluruh calon jamaah haji yang merasa baru melaksanakan vaksin sekali, maka harus vaksin dua kali atau dosis lengkap. Bagi yang belum divaksin meningitis, segera divaksin.
Dia mengingatkan, calon jamaah haji perlu menjaga pola hidup sehat Hal ini karena 72 jam sebelum berangkat ke Arab Saudi harus tes PCR.
"Jadi saya pikir sebaiknya silaturahim dengan tetangga dan pamitan jauh-jauh hari, usahakan 4 hari sebelum masuk asrama sudah membatasi komunikasi dengan orang-orang karena khawatir sebelum berangkat tiba-tiba positif (Covid-19)," kata Mujab saat dihubungi Republika.co.id, Senin (16/5/2022).
Dia mengajak calon jamaah haji semangat menjaga pola hidup sehat. Calon jamaah haji kalau terbiasa minum sebuah obat, diimbau untuk komunikasi dengan dokter kloter.
Calon jamaah haji juga diingatkan agar pakaian bawa secukupnya, dan tidak usah membawa makanan yang aneh-aneh. Karena tahun ini jamaah haji mendapatkan makan tiga kali sehari baik di Makkah maupun di Madinah.
"Jadi tidak usah membawa makanan, jadi koper diisi pakaian ganti secukupnya saja, kadang-kadang ada calon jamaah haji bawa makanan dan sambal, tidak usah (bawa makanan) karena makan sudah tiga kali sehari saya pikir sudah cukup," jelas Mujab.
Di tempat lain, Kepala Pusat Kesehatan Haji pada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Budi Sylvana, menyampaikan, calon jamaah haji yang masuk kategori risiko tinggi (risti) pada 2022 ini sebanyak 44.919 orang atau 40,58 persen.
Dia menambahkan, mereka berisiko tinggi karena usia di atas 60 dan karena penyakit. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) per hari ini, sebanyak 65 persen calon jamaah haji sudah mendapatkan dua dosis atau dosis lengkap vaksin Covid-19.
"Sedangkan yang sudah mendapatkan vaksin booster atau vaksin ketiga sebanyak 54 persen," jelas Budi.