Selasa 14 Jun 2022 10:32 WIB

Seberapa Siap Palestina dan Israel Menghadapi Gempa Bumi Berikutnya?

Permukiman Beit Shean berulang kali hancur akibat gempa bumi.

Rep: mgrol135/ Red: Ani Nursalikah
Gempa bumi di Palestina pada 11 Juli 1927 menyebabkan runtuhnya sebagian bangunan masjid dan menaranya di Mount Olivet. Seberapa Siap Palestina dan Israel Menghadapi Gempa Bumi Berikutnya?
Foto:

Siklus gempa 100 tahun

Pihak berwenang bekerja melawan waktu untuk mempersiapkan peristiwa semacam itu, berhati-hati terhadap siklus 100 tahun gempa bumi besar di daerah tersebut. Di Beit Shean, kamar yang diperkuat telah ditambahkan ke beberapa rumah. Sekitar 20 blok perumahan dari sekitar 300 telah diperkuat.

Sekitar 4.000 orang tinggal di rumah-rumah itu, yang menurut Baruch dibangun dengan sangat, sangat cepat pada 1960-an. Mereka memiliki rencana ambisius untuk memperkuat lebih banyak bangunan dan membangun lingkungan baru yang tahan gempa.

Dana yang diperlukan diharapkan datang dengan investasi masa depan di Beit Shean, terkait dengan proyek yang menghubungkan jaringan kereta api Israel ke perbatasan Yordania di dekatnya. Tahun ini Israel meluncurkan sirene gempa, yang memberi peringatan kepada penduduk beberapa detik sebelum gelombang kejut melanda.

Pemerintah juga telah menjalankan skema untuk menghancurkan dan membangun kembali bangunan tempat tinggal tahan gempa di beberapa bagian negara. Warga Palestina di Tepi Barat akan terkena dampak paling parah karena kedekatan mereka dengan pusat gempa dan kapasitas mereka yang terbatas.

Direktur Pusat Perencanaan Kota dan Pengurangan Bencana di Nablus (sebuah kota di Tepi Barat utara) Jalal Dabbeek mengatakan bagian dari tantangan itu adalah kurangnya otonomi Palestina. Tepi Barat dibagi menjadi zona yang berbeda di bawah kesepakatan damai tahun 1990-an. Otoritas Palestina mengendalikan kota-kota, sementara 60 persen lainnya dari Tepi Barat sepenuhnya dikendalikan oleh Israel.

Ini telah menghambat kemampuan Palestina untuk memperluas kota mereka seiring dengan pertumbuhan populasi, atau menciptakan lingkungan baru. “Di mana Anda bisa membangun? Anda membutuhkan tanah untuk membaginya untuk perencanaan kota, infrastruktur, dan jalan. Tidak ada tanah dan, untuk alasan ini, mereka ingin membangun 10 tingkat di daerah pegunungan,” ucap Dabbeek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement