Senin 15 Aug 2022 13:25 WIB

Pasar Pariwisata Haji Saudi Bernilai 350 Miliar Dolar pada 2032

Pertumbuhan pariwisata yang diproyeksikan sebagian didorong Visi Saudi 2030.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Jamaah haji sedang wukuf di Arafah (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Jamaah haji sedang wukuf di Arafah (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Pasar pariwisata haji Arab Saudi ditargetkan mencapai CAGR +7 persen selama sepuluh tahun ke depan. Hal ini disampaikan menurut laporan baru dari Future Market Insights.

Pasar tersebut diperkirakan mencapai pendapatan pariwisata sebesar 150 miliar dolar AS tahun ini. Berdasarkan jalur pertumbuhan yang diproyeksikan, angka ini akan meningkat menjadi 350 miliar dolar AS pada tahun 2032.

Baca Juga

Ibadah haji merupakan ziarah keagamaan tahunan Muslim ke Makkah, kota paling suci bagi umat Islam dan rumah bagi banyak arsitektur spektakuler. Ibadah ini dilakukan setiap tahun oleh jutaan orang dari pasar domestik dan internasional.

Di samping daya tarik umum kota sebagai tujuan wisata Muslim, ziarah haji adalah kewajiban agama wajib bagi sebagian Muslim, yang mampu. Haji dilakukan setidaknya sekali dalam seumur hidup.

Dilansir di Moodie Davitt Report, Senin (15/8), Kota Makkah terletak 70km (43 mil) dari Jeddah di Laut Merah, di sebuah lembah sempit 277m (909 kaki) di atas permukaan laut.

Akibat menyebarnya pandemi Covid-19, hanya 60.000 jamaah haji yang diizinkan yang memasuki Makkah pada 2021. Tetapi, melihat Arab Saudi yang pulih dengan cepat dari krisis, pengunjung luar negeri kini diizinkan memasuki Kerajaan dalam jumlah besar.

Pertumbuhan pariwisata yang diproyeksikan sebagian didorong oleh inisiatif Saudi Vision 2030. Visi Saudi merupakan kerangka kerja strategis yang sangat ambisius, yang digaungkan untuk mengurangi ketergantungan Kerajaan pada minyak dan mendiversifikasi ekonominya.

"Ini (Visi Saudi) akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan pariwisata haji," tulis Future Market Insights dalam laporannya.

Banyak pekerjaan sedang dilakukan untuk membangun infrastruktur perhotelan di dalam dan sekitar Makkah, sebagai tuan rumah pariwisata haji. Salah satunya adalah Hotel Abraj Kudai, yang saat ini sedang dibangun.

Ketika pembangunan ini selesai, akomodasi itu akan menjadi hotel terbesar di dunia. Bangunan tersebut terdiri dari cincin 12 menara (terpisah antara akomodasi bintang empat dan lima) setinggi 45 lantai.

Hotel ini menyediakan 10.000 kamar tidur, 70 restoran dan empat helipad di atap. Juga, akan ada lima lantai untuk penggunaan tunggal keluarga kerajaan Saudi.

Menurut laporan yang sama, disampaikan pangsa pasar pariwisata haji terutama ditempati oleh negara-negara Asia Pasifik dan Afrika. Mayoritas umat Muslim bermigrasi dari berbagai negara ke wilayah ini.

Eropa juga disebut-sebut merupakan pasar sumber pariwisata haji yang kuat. Peziarah Muslim bepergian dalam jumlah besar dari negara-negara seperti Inggris, Turki, Albania, Azerbaijan, Bosnia dan Herzegovina, serta Kosovo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement