Menurut sejumlah sejarawan sains, Bacon banyak menyerap ilmu tentang lensa dari buku karya ilmuwan Muslim, Ibnu al-Haytham, yang berjudul, Kitab al-Manazir (Optik).
Menurut Lutfallah, al-Haytham sendiri meneliti pembiasan cahaya pada permukaan tak berwarna, seperti kaca, udara, dan air. Al-Haytham mengatakan, bentuk dari objek visual akan terdistorsi bila dilihat melalui objek tak berwarna.
Ia juga mengatakan, objek visual yang manusia lihat akibat pembiasan cahaya dari materi seperti air atau kaca akan menyebabkan bentuk atau ukuran objek lebih besar dari bentuk aslinya.
Lutfallah mengatakan, al-Haytham memang mengakui sifat pembesaran gambar atau objek visual melalui permukaan tak berwarna. "Studi Ibnu al-Haytham setidaknya tiga abad lebih tua dari studi Eropa pada bidang ini," katanya.
Menurut Lutfallah, data mengenai asal usul penemuan kacamata terhambat kelangkaan bukti empiris dan dikaburkan oleh berbagai cerita yang dipalsukan. Namun, ia mencatat, studi Ibnu al-Haytham yang meneliti pembiasan cahaya pada material tak berwarna telah menginspirasi penemuan lensa oleh bangsa Eropa.