Sabtu 08 Oct 2022 09:52 WIB

Menelusuri Peninggalan Neolitik di Jubbah

Jubbah merupakan sebuah kota di kawasan Ha'il, Arab Saudi.

Artefak Ukiran Batu di Jubbah Arab Saudi
Foto:

Seorang penjelajah Inggris, Lady Anne Blunt pada 1879 M melintasi padang pasir Nafud di utara Arab Saudi dalam perjalanan menuju Kota Ha'il. Putri dari Lord Byron ini sempat berhenti di sebuah oase di Jubbah. Dalam perjalanan bersama suaminya, Wilfrid, Lady Anne tertarik de ngan perdagangan kuda di sana. Sementara Wilfrid mencari contoh pahatan kuno pada bebatuan di sana.

Lady Anne dan Wilfrid merupakan orang Barat pertama yang menyaksikan karya seni di bebatuan Jubbah. Dalam catatan perjalanannya, Lady Anne memuji Jubbah sebagai salah sa tu tempat tercantik. "Bagiku, Jubbah juga me rupakan salah satu tempat yang paling mem buat penasaran di Bumi," katanya.

Arkeolog Juris Zarins yang bekerja di area Jubbah selama 20 tahun menyatakan, dari segi konsentrasi seni pahatan atau lukisan kuno di muka batu, Jubbah adalah situs nomor satu atau nomor dua terpenting di seluruh kawasan Timur Tengah. Situs yang mampu menandingi Jubbah, menurut Zarins, hanya ada di Afrika Utara.

Kembali ke periode gerabah neolitik pada 7.000-9.000 tahun lalu, aspek lingkungan dan geologi menunjukkan kegiatan manusia saat itu bertahan hingga periode pertengahan pa leolitik. "Jubbah merupakan harta karun untuk menjawab banyak hal tentang Timur Tengah," kata Zarins. 

Situs Gua Qattar dan Ghouwtah terletak ti dak jauh dari jalan utama Jubbah menuju ti mur. Gua Qattar berisi gambar-gambar berang kai tentang cara berburu di zaman neolotik. Sementara Ghowtah punya dua rangkaian gam bar dan keduanya dibuat pada era yang lebih muda.

 

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement