IHRAM.CO.ID, LEBAK -- Bencana banjir dan tanah longsor yang pada Ahad (9/10/2022) melanda bagian wilayah Kabupaten Lebak, Banten berdampak pada 655 rumah warga dan menyebabkan 124 di antaranya rusak.
"Dari 655 rumah yang terkena bencana alam itu, di antaranya ada 124 rumah yang mengalami kerusakan kategori berat, sedang, dan ringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama, Kamis (13/10/2022).
Menurut data BPBD, banjir juga menyebabkan kerusakan satu bangunan pondok pesantren, masjid, dan sekolah serta mengakibatkan lima jembatan gantung terputus, 45 bagian jalan ambles, dan 25 hektare persawahan terancam gagal panen. "Kami berharap kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan bisa secepatnya diperbaiki," kata Febby.
Pemerintah Kabupaten Lebak memberlakukan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari dari 9 sampai 23 Oktober 2022. BPBD Lebak bersama TNI, Polri, dan relawan telah menyalurkan bantuan makanan dan air bersih serta menyediakan pelayanan kesehatan bagi warga di daerah yang terdampak banjir.
Hujan lebat menyebabkan air sungai meluap dan membanjiri permukiman warga di wilayah Kecamatan Bayah, Cibeber, Cilograng, Panggarangan, dan Cigemblong di Kabupaten Lebak pada Ahad (9/10/2022). Meski banjir telah surut, Febby mengimbau warga tetap siaga menghadapi kemungkinan banjir datang lagi saat hujan deras turun dalam waktu lama.
"Kami minta masyarakat tetap waspada dan siap siaga menghadapi dampak cuaca buruk," katanya.
Di wilayah Kecamatan Bayah, warga mengaktifkan kegiatan ronda malam untuk memantau kondisi lingkungan agar bisa segera mendeteksi dan menangani kejadian bencana.
"Kami minta warga tetap pada malam hari melakukan pengamanan dengan memberlakukan ronda," kata Isra (55 tahun), seorang ketua lingkungan rukun tetangga di wilayah Kecamatan Bayah.