IHRAM.CO.ID, Upaya untuk menghadirkan Masjid Ahmad Kadyrov bukanlah hal yang mudah. Setidaknya, dibutuhkan waktu hampir 16 tahun setelah wali kota Konya kala itu, Akhmad-Hadji Abdulhamidovich Kadyrov, menginisiasi rencana pembangunan sebuah masjid.
Mengutip informasi di laman Islamoblog.blogspot.com, masjid ini awalnya hanya dirancang dengan bangunan ala kadarnya saja. Pembangunan masjid itu memiliki bentuk simbolik yang strategis untuk pengakuan eksistensi Islam di negara tersebut.
Di lokasi tempat Masjid Ahmad Kadyrov berdiri, dulunya adalah bekas markas besar dari komite regional Partai Komunis. Inisiatif ini dimunculkan untuk menunjukkan bahwa pengaruh komunis di negara tersebut telah usai. Sebagai penggantinya adalah Islam yang dihadirkan melalui berdirinya sebuah masjid.
Sayangnya, rencana itu terpaksa tertunda. Sekitar dua tahun lamanya Presiden Dzhokhar Dudayev—presiden kedua pengganti Ahmad Kadyrov—harus kembali angkat senjata melawan aksi pendudukan tentara Rusia dari 1994-1996. Setelah perang dengan Rusia berakhir, konflik internal ternyata menyulut perpecahan internal. Singkat kata, pembangunan harus kembali tertunda cukup lama.
Proyek pembangunan masjid ini kembali lagi dilanjutkan setelah terjadinya hubungan yang mesra dengan pihak Kremlin di Rusia. Kucuran dana sekitar 20 juta dolar AS mengalir dari Kremlin. Simbolisasi keharmonisan itu semakin menguat lagi ketika Perdana Menteri Vladimir Putin bersama para pejabat teras Rusia menghadiri peresmian masjid tersebut pada 16 Oktober 2008.