IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap fokus utama dakwah yang dilakukan semua lembaga dakwah, yaitu santrinisasi umat Islam yang belum menjalankan ajaran agama secara penuh. Ini disampaikan Kiai Ma'ruf saat sambutan secara daring pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Dai Indonesia (IKADI) ke-2, Jumat (20/1/2023) malam.
"Melalui Rakornas ini juga diharapkan agar fokus utama dakwah yang dilakukan oleh IKADI bahkan oleh semua lembaga dakwah, yaitu santrinisasi umat Islam yang belum menjalankan ajaran agama secara penuh," ujar Kiai Ma'ruf.
Kiai Ma'ruf juga meminta agar strategi dakwah yang dirumuskan merupakan dakwah Islam Rahmatan Lil’alamin yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan hadis. Menurutnya strategi ini penting di tengah aneka disrupsi akibat perkembangan teknologi digital.
Dia mengatakan, sebagai penerus Rasulullah dalam mendakwahkan Islam, para dai, kiai dan ulama memiliki tugas, peran dan tanggung jawab yang tidak ringan.
"Terlebih pada era digital saat ini, arus informasi mengalir begitu deras, dan sangat mudah diakses oleh umat. Keutuhan umat semakin rentan terkoyak akibat sebaran kebohongan dan provokasi," ujarnya.
"Keberhasilan bangsa kita melewati tantangan tersebut, menuntut penguatan kapasitas dai dan ulama di seluruh tanah air.
Pernyataan Wapres ini bukan pertama kalinya, sebelumnya saat menghadiri peringatan Haul Akbar ke-51 Mama KH Tubagus Muhammad Falak Abbas di Komplek Pesantren Al Falak di Pagentongan, Bogor, dikutip Ahad (8/1/2023), Ma'ruf menilai dalam membangun kekuatan umat tidak perlu fokus untuk mengislamkan semua orang.
Dia beralasan, penduduk Muslim di Indonesia sudah mayoritas dengan persentase 87 persen. Karena itu, tantangannya kata Ma'ruf adalah memberdayakan mayoritas masyarakat Muslim untuk membangun perberdayaan umat.
Selain itu, lanjut Ma'ruf, banyak umat Islam yang belum menjalankan ajaran Islam dengan benar.
"Karena banyak orang sekarang ini Islam tapi belum mengerjakan Islam, ajarannya. Itu namanya Islam abangan. Jadi, Islam itu ada yang santri, ada yang Islam abangan," ujarnya.
Alih-alih berfokus mengislamkan, Ma'ruf menilai lebih baik mendorong untuk santrinisasi kepada mereka.
"Yang penting kita sekarang, sudah 87 persen bangsa Indonesia ini islam, tinggal bagaimana sekarang mensantrikan yang abangan-abangan itu, santrinisasi abangan. Tidak perlu islamisasi, tapi cukup santrinisasi," ujarnya.