Selasa 21 Feb 2023 13:46 WIB

Kementerian Haji Yaman Kutuk Upaya Politisasi Haji Arab Saudi

Yaman Sebut Saudi mencegah dua pihak melakukan kerja sama sejak 2014.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Jamaah haji asal Yaman  melintasi Kota Tenda Mina untuk bermalam sebelum menuju Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi. Kementerian Haji Yaman Kutuk Upaya Politisasi Haji Arab Saudi
Foto: Amr Nabil/AP
Jamaah haji asal Yaman melintasi Kota Tenda Mina untuk bermalam sebelum menuju Padang Arafah, Makkah, Arab Saudi. Kementerian Haji Yaman Kutuk Upaya Politisasi Haji Arab Saudi

IHRAM.CO.ID, SANA'A -- Kementerian Bimbingan, Urusan Haji dan Umroh Yaman mengutuk upaya politisasi haji Arab Saudi. Kerajaan Saudi juga disebut mencegah dua pihak melakukan kerja sama sejak 2014.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian meminta delegasi perunding nasional untuk mengangkat penderitaan jamaah Yaman dan peziarah umroh yang menjadi sasaran pemerasan, pencegahan, dan penderitaan berat.

Baca Juga

Diketahui, terjadi penutupan bandara dan pelabuhan darat Sana'a, dengan pengecualian pelabuhan Al-Wadiah yang tidak mencukupi. Tidak hanya itu, terjadi transaksi yang tidak bertanggung jawab dan tidak adil oleh tentara bayaran Agresi.

Dilansir di Kantor Berita Yaman (Saba), Selasa (21/2/2023), dalam pernyataan itu ditegaskan kembali kecaman kementerian atas upaya tentara bayaran agresi di Aden dan Riyadh. Mereka diduga memanipulasi kuota jamaah haji Yaman untuk mendukung agensi mereka, yang baru-baru ini mereka dirikan. Hal ini dinilai melanggar sistem yang telah mereka tangani sejak lama.

Terakhir, kementerian meminta rezim Saudi untuk berurusan kembali dengan badan resmi yang mengekspresikan rakyat Yaman, jauh dari politisasi ilegal ritual keagamaan dan jauh dari tentara bayaran.

"Jalur tidak resmi ini tidak memiliki apa-apa selain mendapatkan keuntungan dengan mengorbankan jamaah haji dan umroh tanpa sedikit layanan dan politisasi menjijikkan dari tugas ini," kata mereka dalam pernyataan tersebut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement