REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menara tertinggi kedua di dunia, Makkah Royal Clock Tower akan dibuka setelah musim Haji. "Jamaah haji dari berbagai negara ini akan diizinkan mengunjungi menara guna melihat dari dekat Makkah Royal Clock Tower," kata salah seorang pejabat Saudi seperti dilansir eTurbonews.com, Selasa (26/8).
Pejabat itu mengungkap setiap pengunjung nantinya dipersilahkan membeli tiket. Mekanisme ini akan diberlakukan tepat pada musim haji.
Sejumlah hotel memanfaatkan momen itu untuk menarik banyak pengunjung. "Sebagian besar pengunjung kami ingin menyaksikan panorama masjidil haram dari ketinggian. Ini bukti Makkah Royal Clock Tower bisa jadi obyek wisata," kata Abbas Subhi, manajer pemasaran sebuah hotel diMakkah Royal Clock Tower.
Pembangunan Makkah Royal Clock Tower atau jam menara mengiringi perluasan Masjidil Haram. Ini menjadi menara paling tinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab. Jam raksasa ini merupakan bagian dari bangunan Makkah Clock Tower Hotel.
Tinggi bangunan mencapai 601 meter dengan 76 tingkat serta 858 kamar. Letaknya menghadap ke Masjidil Haram. Pengeras suara di menara jam menjadi pelengkap. Gunanya, untuk mengumandangkan azan. Dari sini, suara adzan bisa terdengar sampai jarak tujuh km.
Pada 2020 diperkirakan seluruh proyek perluasan di Makkah dan Masjidil Haram tuntas. Pada 14 Agustus 2012 Arab Saudi juga menetapkan rencana modernisasi sistem transportasi di Makkah. Di dalamnya, termasuk jaringan bus dan metro.
Nilai proyek itu menembus angka 16,5 miliar dolar AS. Jalur metro dengan panjang 182 km dibangun di seluruh kota dengan 88 stasiun. Konstruksi proyek besar ini akan dibangun dalam waktu 10 tahun. Setahun sebelumnya, terungkap pula rencana besar lainnya.nya.




