Kamis 04 Sep 2014 17:35 WIB

Sehat dan Bugar Sebelum Berangkat dan Saat Pulang (3-habis)

Jamaah haji Indonesia tiba di asrama haji, Pondok Gede, Jakarta.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Jamaah haji Indonesia tiba di asrama haji, Pondok Gede, Jakarta.

Oleh: Indah Wulandari      

Menilik sifat virus zoonosis yang ditularkan melalui hewan vertebrata dan melalui makanan, udara, dan kontak langsung de ngan hewan yang sakit, calon jamaah haji disarankan memakai masker pelindung hidung dan lebih sering mencuci tangan dengan cair an antiseptik.

Menteri Kesehatan RI dr Nafsiah Mboi SpA MPH sekali lagi ikut memastikan, tidak ada penambahan vaksin untuk mewaspadai MERS dan Ebola bagi para calon jamaah haji. Pasalnya, hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk Ebola dan MERS.

“Arab Saudi memberi jaminan kepada kita, dari Nigeria ternyata negatif. Mereka sudah tutup tidak memberikan visa untuk semua orang dari negara yang terpapar, tidak boleh masuk. Jadi, mereka jamin betul akan menjaga,” katanya menerangkan.

Menkes kemudian mengimbau agar jamaah haji bisa menjaga kesehatannya. Jika berada dalam kondisi tubuh yang kurang prima, Menkes menganjurkan untuk menunda keberangkatan agar tidak terjadi hal yang dikhawatirkan. “Mereka harus menjaga betul kondisi prima. Jadi, kalau kurang sehat dan lainnya, sebaiknya jangan. Harus berangkat dalam kondisi prima, daya tahannya prima,” pintanya.

Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag M Jasin yang mengecek langsung kesiapan pemondokan haji di Arab Saudi menuturkan, salah satu cara yang bakal dipakai untuk mencegah penularan penyakit, yaitu dengan menambah klinik kesehatan. Pada musim haji sebelumnya, atau dalam keadaan normal, klinik kesehatan ini terdapat di beberapa titik mewakili sektor.

Khusus untuk musim haji tahun ini, jumlah klinik diperbanyak secara signifikan. “Klinik tidak lagi dibagi secara sektor. Tetapi, di setiap pemondokan harus ada satu klinik kesehatannya,” ujarnya.

Cara ini niscaya membuat pelayanan kesehatan jamaah haji bisa lebih cepat. Jamaah yang sakit juga tidak perlu sampai keluar pemondokan. Dari perkiraan Kemenag, jumlah pemondokan atau hotel yang bakal ditempati jamaah haji Indonesia berjumlah 115 pemondokan. Asumsinya, setiap klinik memiliki minimal dua dokter umum dan lima perawat atau total sedikitnya 230 dokter umum dan 575 perawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement