REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji yang meninggal dunia dalam penerbangan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, bertambah. Kali ini, jamaah yang wafat diketahui bernama Machtub Edris Djoyo dari kelompok penerbangan (Kloter) 39 Embarkasi Solo.
Pemilik paspor jamaah yang lahir di Pati, Jawa Tengah pada 13 Desember 1947 ini adalah nomor A-8058748.
Pesawat yang dinaiki adalah Garuda Indonesia nomor penerbangan GA-6211. Pesawat terbang pukul 12.35 WIB, Selasa 16 September 2014, dengan jadwal pendaratan di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, pukul 20.10 waktu Arab Saudi (WAS).
Duty Manager Garuda Indonesia, Subekti, mengatakan, Machtub meninggal dunia dalam penerbangan dari Padang, Sumatra Barat, menuju Jeddah, Arab Saudi.
"Embarkasi Solo selalu transit di Padang, jamaah meninggal dunia setelah pesawat transit," tutur Subekti di ruang kerjanya, di Bandara Jeddah.
Dalam surat keterangan meninggal dalam penerbangan, tertulis Machtub Edris meninggal pukul 21.55 WIB atau pukul 18.55 waktu arab saudi. Tertulis pekerjaannya adalah wiraswasta. Ia tinggal di Desa Doropayung RT 04/02, Juwana, Pati, Jawa tengah.
Meninggalnya Edris disaksikan dokter TKHI, Titien Prihatiningsih. Ia merupakan dokter di Puskesmas Pati I, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Selain Titie, saksi lain yang menandatangani surat keterangan itu adalah Suwarno, ketua Kloter 39 dan Flight Service Manager Garuda Indonesia, Eko Kartono.
Sebelumnya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Jeddah juga menerima jenazah jamaah haji Rusdi bin Said Dalil (52 tahun), warga Tegal yang meninggal di dalam pesawat Garuda Indonesia pada 4 September 2014.
Rusdi merupakan jamaah asal Desa Buniwah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Kloter 7 Embarkasi Solo dengan No. Paspor: A5563653.
Menurut data resmi kematian (COD), Rusdi saat itu dinyatakan terkena serangan jantung dua jam sebelum pesawat mendarat. Dia juga terbang dari Embarkasi Solo.




