Selasa 14 Jul 2015 11:16 WIB

3.097 Calon Jamaah Haji Belum Lunasi BPIH

Rep: Marniati/ Red: Agung Sasongko
 Jamaah haji melempar jumrah di Mina.
Foto: AP/Amr Nabil
Jamaah haji melempar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) reguler tahap dua telah ditutup Senin (13/7). Dilansir dari portal resmi kementerian Agama terdapat 3.097 calon jamaah haji yang belum melunasi  BPIH reguler.

“Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, serapan pelunasan tahun ini terbilang cepat dan itu tidak terlepas dari sosialisasi yang dilakukan oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah,” ujar Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ahda Barori kepada ROL, Senin (13/7).

Ia menjelaskan, total calon jamaah haji reguler yakni sebanyak 154.049. Dari total tersebut yang telah melakukan pelunasan sebanyak 150.952 atau 97,99 persen. Adapun calon jamaah yang berhak melunasi pada tahap dua yaitu calon jamaah haji yang berstatus lunas tunda dan sudah pernah berhaji. Selain itu, yang menjadi prioritas yaitu penggabungan suami istri dan calon jamaah lanjut usia (lansia).

Ia melanjutkan, karena masih terdapat sisa kuota sebanyak 3.097, maka kementerian agama akan menggunakan kuota cadangan untuk mengisi kekosongan kuota. Calon jamaah haji yang masuk dalam kuota cadangan berjumlah  7775. Dari total tersebut yang telah melakukan pelunasan sebanyak 5802 jamaah.

Ini artinya jumlah kuota cadangan telah mampu mengisi kekosongan kuota yang berjumlah 3.097. Bahkan masih terdapat 1895 kuota cadangan yang tidak dapat diberangkatkan pada musim haji tahun ini. Calon jamaah haji yang masuk dalam kuota cadangan dan tidak berangkat pada tahun ini akan menjadi prioritas pemberangkatan pada tahun berikutnya dengan pembayaran besaran BPIH menyesuaikan dengan besaran tahun berikutnya.

“Artinya, hampir bisa dipastikan bahwa seluruh kuota haji tahun ini terserap habis. Bahkan bisa jadi, tidak semua kuota cadangan yang sudah melakukan pelunasan bisa diberangkatkan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement