Senin 31 Aug 2015 21:55 WIB

Berkah Menjepret Foto Tamu Allah

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
juru foto, Syamsuri
Foto: ROL/C33
juru foto, Syamsuri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musim haji merupakan momentum jamaah menggenapkan rukun Islam sekaligus meraih amalan berlimpah. Ibadah haji ternyata tidak hanya bermanfaat bagi jamaah haji itu sendiri karena turut memutar roda ekonomi.

Mulai dari jasa penerbangan, perbankan, asuransi, atau layanan provider seluler mendapat keuntungan berlebih. Bahkan juru foto di asrama haji Pondok Gede, Jakarta ikut kecipratan untung rezeki.

Ketika jamaah haji memasuki gedung asramanya masing-masing, di depan pintu asrama terpampang puluhan foto jamaah haji. Salah satu juru foto, Syamsuri mengatakan ikut mengambil untung dari setiap musim haji.  Omzet setiap hari kala musim haji bisa mencapai sekitar 200 ribu.

"Ya Alhamdulilah rata-rata kalau musim haji bisa dapat 200 ribu atau kadang lebih," katanya kepada ROL, Senin (31/8).

Syamsuri menjual foto hasil jepretannya di kisaran sepuluh ribu rupiah per lembarnya. Namun, ia bisa saja memberi diskon tergantung penawaran jamaah. Selama menjadi juru foto, menurutnya jamaah dari luar Jakarta-lah yang paling sering membeli foto jepretannya.

"Tergantung peminatnya, kalau dari Jakarta mah jarang, lakunya itu dari jamaah asal luar Jakarta seperti Banten," ujarnya.

Menurutnya, jamaah asal Jakarta sudah sering mengunjungi asrama haji Pondok Gede. Sedangkan jamaah dari luar Jakarta baru pertama kali mengunjungi asrama haji. Sehingga lebih berkeinginan untuk mengabadikan momen berhaji dalam satu bingkai foto.

Sudah sejak tahun 2000, ia makan asam garam sebagai juru foto jamaah haji. Ia menceritakan dukanya ketika diacuhkan oleh jamaah haji. Apalagi kadang ia mendengar ucapan yang kurang baik dari jamaah. Namun ia menjalani profesinya dengan kesabaran sebagai kunci utamanya.

"Kita tetap sabar ajalah karena rata-rata jamaah tidak nolak beli foto kok, tapi mereka bilang ke saya untuk menunggu," ucap pria kelahiran Padang itu.

Ia memaklumi jamaah haji yang sudah terfokus beribadah pasti tidak terlalu memperhatikan foto jepretannya untuk dijadikan kenang-kenangan. Meski begitu, ia tetap optimis jika jamaah haji hanya menunda membeli fotonya."Mereka sih cuma menunda aja, mudah-mudahan kalau tidak terjual sekarang nanti pas pulang haji, mereka mau beli fotonya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement