REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --- Keletihan menjadi penyebab utama jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi. Banyak jamaah haji Tanah Air yang memaksakan diri untuk melakukan aktivitas ibadah saat baru tiba di kota Nabi. Akibatnya, tenaga mereka terkuras sementara stamina tubuh dan usia sudah tidak lagi menopang keinginannya.
“Karena itu, kami senantiasa mengimbau kepada jamaah agar tidak memforsir tenaga mereka. Apalagi, udara di Madinah masih dalam kategori panas yang ekstrim dengan suhu rata-rata 45 derajat Celcius,” kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Madinah PPIH Arab Saudi Darmawali Handoko di Madinah, seperti dilaporkan wartawan Republika, EH Ismail, Selasa (1/9).
Sampai kemarin, tercatat sudah ada 16 jamaah haji Indonesia yang wafat. Sebanyak 15 orang meninggal di Madinah dan satu orang lainnya meninggal dunia saat baru tiba di Makkah. Mereka adalah Suparti binti Kasan Somin Kromoharjo (70 tahun) dari Pacitan-Jawa Timur, wafat di pemondokan, Chamdanah Kalam Hasyim binti Kalam dari Surabaya-Jawa Timur.
Wafat di pesawat dalam perjalanan dari Surabaya ke Madinah, Ooy Rukoyah Binti Kaman (55) dari Sukabumi-Jawa Barat, wafat di Masjid Nabawi usai menjalankan salat, Masri binti Djimun Kasan (63) asal Madiun-Jawa Timur, wafat di pemondokan, dan Azwardy bin Ilyas (64) asal Sumatra Barat wafat di pemondokan, Harap Idris Dirakse (77) asal Loteng-Nusa Tenggara Barat wafat di Masjid Nabawi.
Kemudian, Sunarto Wiryo Wiryasantika bin Wiryasantika (54) dari Cilacap-Jawa Tengah, wafat di RSAS King Fahd, Ani Sofiah binti Sofiah (64) dari Sukabumi, wafat di RSAS King Fahd, Setiya Martoredjo Drono bin Martoredjo (61) dari Bandung-Jawa Barat, wafat di Masjid Quba, Syarifah binti Ibrahim asal Sumatra Selatan, wafat di Masjid Nabawi, Sawiyah binti Sukma Milasih (59) asal Loteng, NTB.
Wafat di Masjid Nabawi, Ermalini binti Jahar (67) asal Payakumbuh-Sumatra Barat, wafat di Masjid Nabawi, Sadali Karnawi Jaya bin Karnawi Jaya Menawi asal Purbalingga-Jawa Tengah, wafat di pemondokan, Suwito binti Nasir (57) asal Surabaya, wafat di pemondokan, Zaenuddin bin Jayani (65) asal Pandeglang-Banten, wafat di RSAS Anshar, dan 16 Umin Jaeni Majusim bin Jaeni Majusim (73) asal Tasikmalaya-Jawa Barat, wafat di RSAS Al Jaheer Makkah.
Menurut Dharmawali, hampir seluruh jamaah yang wafat di Madinah diakibatkan penyakit tidak menular. Kematian umumnya diakibatkan penyakit bawaan, seperti jantung, diabetes, dan sesak napas. Karena keletihan dan kurang minum air putih, penyakit bawaan yang diderita jamaah sejak dari Tanah Air menjadi kambuh.
“Jamaah yang sudah beberapa hari di Madinah dan mulai letih karena menjalankan ibadah arbain, sebaiknya tidak memaksakan diri,” kata Darmawali seraya meminta jamaah yang memiliki penyakit jantung segera berkonsultasi dengan tenaga ahli yang ada di setiap sektor.